UKM Sulit Berkembang, Kesalahan Ini Kerap Dilakukan Pelaku Usahanya Tanpa Disadari

Pameran UKM / Net

DAELPOS.com – Di tengah situasi dan kondisi yang tidak menentu di kala pandemi, membuat banyak pelaku bisnis UKM mulai berjatuhan. Satu per satu pebisnis mulai menyatakan bangkrut akibat ketidakpastian usaha karena tekanan pandemi yang belum kunjung mereda. 

Segala cara pun telah dilakukan oleh berbagai stakeholder, baik pemerintah, pebisnis, dan juga masyarakat untuk bahu membahu menyelamatkan pahlawan ekonomi Indonesia ini.

Namun menurut CEO PT Zahir Capital Hub, Yunan Hilmi, beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh pelaku UKM juga turut menjadi penyebab sulit maju dan berkembangnya usaha mereka baik di kondisi normal apa lagi di masa pandemi ini.  

“Hal inilah yang menghambat operasional bisnis karena bisnis yang dijalankan tidak transparan sehingga menimbulkan anggaran yang terus membengkak,” kata Yunan dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (3//21).

Hal ini kemudian diamini oleh Jauhar Fikri, Founder Sharfin Indonesia. Ia juga menambahkan bahwa bisnis yang masih bertahan saat ini tidak lepas dari peran keuangan syariah di dalamnya. 

“Sebagai pebisnis, haruslah memiliki piramida keuangan yang sehat, analisa valuasi bisnis, forecasting peluang bisnis, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Sedangkan Partnership Relations Kapital Boost Indonesia, Ali Alghofiqi menyatakan bahwa penyebab lainnya adalah sulitnya UKM mendapatkan akses pembiayaan. Hal itu karena mereka masih berpatokan pada pembiayaan dari perbankan.

“Padahal, pembiayaan usaha tidak hanya bersumber dari Bank saja, namun juga dari P2P (peer to peer),” katanya. 

Karenanya, Kapital Boost Indonesia siap menyediakan akses pembiayaan berbasis syariah bagi UKM dengan dua produk pembiayaan unggulannya, yaitu Murabahah (pembiayaan pembelian barang) dan Invoice Financing (pembiayaan talangan piutang dari UKM ke Bohir).

Sedangkan General Manager PT Kapital Boost Indonesia, Rizqi Pratama Amarza mengungkapkan, sejauh ini, Platform yang telah berdiri sejak 2016 di Indonesia ini, telah  berhasil menyalurkan pembiayaan usaha kepada 35 UKM sebesar Rp 47 Miliar yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Total pembiayaan ini berhasil disalurkan berkat 278 Pendana yang tersebar di seluruh Indonesia. 

“Keberhasilan Kami dalam menyalurkan pembiayaan senilai Rp 47 Miliar berkat kerja keras tim Kapital Boost yang senantiasa bahu membahu menumbuhkembangkan UKM agar semakin majumeski di kala pandemi saat ini”, ujar Rizqi.

“Selain itu, Kami berupaya untuk memaksimalkan potensi ratusan UKM yang telah mendaftarkan diri sebagai Penerima Pembiayaan, untuk selanjutnya Kami proses lebih lanjut menjadi mitra pembiayaan Kami. Kami sadar   UKM yang terkendala akses pembiayaan yang sangat sulit dijangkau.” tambahnya.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan oleh Kapital Boost Indonesia masih terus dikembangkan dan tidak berhenti di target awal, yaitu Rp 40 Miliar. Hal ini disampaikan oleh Dhanny Rizky Utama, Marketing Manager PT Kapital Boost Indonesia.

“Penyaluran pembiayaan ini akan terus dikembangkan oleh Kapital Boost Indonesia hingga mendekati Rp 90 Miliar di tahun 2021. Makadari itu, Kapital Boost Indonesia mengajak seluruh stakeholder dan pengguna, baik Pendana maupun UKM, untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui platform P2P Pembiayaan.” ujarnya.

Kapital Boost Indonesia berharap pandemi COVID-19 dapat memberikan secercah harapan bagi UKM Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang. Sebagai platform P2P Pembiayaan, Kapital Boost Indonesia terus berusaha menciptakan iklim pembiayaan yang mudah, praktis, dan berbasis Syariah kepada UKM potensial Indonesia.[fah]

Follow kami di social media

admin

Read Previous

Laju Deforestasi Indonesia Turun 75,03 %

Read Next

MenkopUKM Dorong “new branding” UMKM yang lebih modern

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *