Gus AMI Pantau Utang BUMN, Perlu Evaluasi Mendalam

Friday, 4 June 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 DAELPOS.com – Membengkaknya utang sejumlah perusahaan BUMN mendapat sorotan serius dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI.

“Ini adalah problem yang terus terjadi. Saya pikir perlu segera melakukan terobosan-terobosan yang baik, evaluasi mendalam. Jangan sampai BUMN kebanggaan kita malah terpuruk begini,” kata Gus AMI di Jakarta, Jumat, 6 Juni 2021.

Diketahui beberapa perusahaan pelat merah kini terlilit utang mencapai Rp1.682 triliun pada periode Januari-September 2020. Jumlahnya melesat dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp1.251,7 triliun pada 2018 dan Rp1.393 triliun pada 2019.

Sedikitnya ada 13 BUMN yang memiliki obligasi jatuh tempo dalam periode tersebut. Di antaranya adalah Bank Tabungan Negara (BTN), yaitu Rp 5,4 triliun, disusul Pupuk Indonesia, senilai Rp4,1 triliun. Ada pula PT PLN yang terlilit hingga Rp.500 triliun dan Garuda Indonesia sebesar Rp.70 triliun.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bidang Korkesra ini menyatakan, pandemi Covid-19 membuat kondisi tadi jadi lebih buruk, pendapatan hampir seluruh BUMN tergerus, sementara jumlah utang jatuh tempo jumlahnya tak sedikit.

“Tentu saja kalau BUMN menghadapi risiko gagal bayar, pemulihan ekonomi Indonesia akan kian sulit. Padahal kita semua sedang berjuang memulihkan ekonomi di tengah pendemi,” tutur Gus AMI.

Gus AMI menilai kondisi utang BUMN-BUMN tersebut memerlukan keseriusan pemerintah untuk segera mencari jalan keluar. Tak hanya itu, pihaknya juga akan turut intensif mempelajari dan mengusulkan berbagai langkah serius terutama menjalankan hak pengawasan ke BUMN.

Dia menjelaskan, dengan utang yang terus menumpuk dan minimnya permintaan pasar imbas pandemi Covid-19 perlu adanya upaya-upaya yang signifikan dalam menyelamatkan sejumlah BUMN. Suntikan dana bantuan modal kerja melalui dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) saja dipastikan tidak akan cukup untuk memperbaiki keuangan perseroan.

See also  Tinjau Pelabuhan Merak, Jokowi Pastikan Kesiapan Arus Mudik 2023

“Harus segera dipelajari strukturnya (utang) bagaimana, dan juga bagaimana debt equity rationya? Ini perlu disikapi secara serius karena BUMN itu milik rakyat jadi kudu dipertanggungjawabkan kepada rakyat,” tegasnya.

Berita Terkait

Aktifkan Kembali Partai Patriot
Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat
Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan
Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.
Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Palembang
Operasi Intelijen Asing di Balik Kerusuhan Demo DPR
Bersama AHY, Wamen Viva Yoga Lepas Tim Ekspedisi Patriot ke 154 Kawasan Transmigrasi
Pimpinan MPR Unsur DPD Laporkan Hasil Kinerja Tahunan ke Sidang Paripurna

Berita Terkait

Monday, 27 October 2025 - 16:43 WIB

Aktifkan Kembali Partai Patriot

Monday, 29 September 2025 - 17:23 WIB

Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat

Saturday, 13 September 2025 - 16:34 WIB

Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan

Wednesday, 3 September 2025 - 09:30 WIB

Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.

Monday, 1 September 2025 - 20:59 WIB

Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Palembang

Berita Terbaru

Direktur Distribusi PLN, Arsyadany G. Akmalaputri (keempat dari kanan) saat menyalakan listrik untuk pertama kali di rumah salah satu perima manfaat di Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Kamis (23/10).

Energy

Senyum Warga Karangasem Demak Menyambut Terang Baru di HLN ke-80

Wednesday, 29 Oct 2025 - 19:44 WIB