Soal Target Pertumbuhan Ekonomi di 2022, PAN Minta Pemerintah Realistis

Wednesday, 9 June 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah menilai, target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 5,2 – 5,8 persen pada tahun 2022 tidak realistis.

“Daya beli rendah konsumsi masyarakat yang belum terlihat bergerak walaupun pemerintah telah melakukan berbagai paket kebijakan,” kata Najib, dilansir dari Kedaipena.com, Selasa (8/6/2021).

Terlebih lagi, kata Najib, hal itu diperburuk dengan penanganan Covid-19 yang belum memuaskan, termasuk soal lambannya vaksinasi untuk masyarakat.

“Pemulihan ekonomi lebih banyak diakses oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak tepat sasaran. Bahkan dalam pandangan Fraksi PAN yang dibacakan beberapa saat lalu perkiraannya (pertumbuhan ekonomi) adalah kisaran 2.5-3.5 persen,” papar Najib.

Tidak hanya itu, Najib juga mengaku khawatir, jika defisit belanja (APBN) tidak tertutupi oleh penerimaan negara maka pembiayaan oleh hutang akan kembali jadi opsi pemerintah.

Hal itu, lanjut Najib, diperburuk dengan rencana kebijakan pemerintah yang bersifat paradoks semisal soal kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (Ppn).

Padahal, lanjut Legislator asal Jawa Barat (Jabar) ini, pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan paket insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Semua itu menurut saya adalah tindakan perencanaan yang semerawut yang pada akhirnya target-target yamg hanya jadi pajangan dan tidak pernah tercapai,” ucap Najib.

Dengan kondisi demikan, Najib menegaskan, pemerintah harus realistis dan fokus terhadap beberapa permasalahan diantaranya membangkitkan daya beli.

“Belanja pemerintah harus fokus terhadap hal yang berkaitan langsung dengan pemulihan ekonomi karena dampaknya sekarang sudah terlihat kucuran anggaran yang begitu besar tapi tidak mampu menggerakan konsumsi,” ungkapnya.

Sebelumnya, komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhirnya menyepakati asumsi dasar dalam kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2022 yang diusulkan pemerintah.

See also  Gunhar Apresiasi Kejagung Periksa Eks Mendag Luthfi, Ingatkan Kasus Besar Lainnya

Untuk asumsi dasar ekonomi misalnya pertumbuhan ekonomi pemerintah menargetkan 5,2-5,8%. Lalu untuk, inflasi sebesar 2-4%, tingkat bunga SUN 10 tahun 6,32-7,27% dan milai tukar rupiah Rp 13.900-15.000/US$.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Daerah

DPD RI Gelar FGD Susun RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Monday, 7 Jul 2025 - 21:20 WIB