DAELPOS.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerima kunjungan Duta Besar Georgia untuk Indonesia Irakli Asashvili secara khusus di ruang terbuka di kantor DPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021). Pertemuan yang terbilang berbeda ini, membicarakan dari hal-hal strategis hingga perbincangan ringan.
Pihak Georgia ingin memperhangat hubungan dengan Indonesia melalui permintaan agar ada kantor perwakilan di sana. Sedangkan Hasto memanfaatkan momen tersebut untuk memperkenal cerutu asal Jember, Jawa Timur.
“Ibu Megawati menyampaikan salam hangat atas kunjungan Pak Dubes Georgia ini,” kata Hasto.
Hasto mengatakan pertemuan ini istimewa karena digelar di ruang terbuka kantor partai. Dalam pertemuan tersebut juga diputarkan video singkat sejarah PDI Perjuangan. Usai pemutaran video, Hasto menegaskan sikap PDI Perjuangan yang teguh menjaga pluralisme dan menjunjung tinggi ideologi Pancasila.
Dia juga memaparkan berbagai survei yang menyebutkan PDI Perjuangan memiliki elektoral tertinggi, dan saat ini sedang fokus melakukan konsolidasi menyeluruh, untuk memastikan kemenangan pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
Hasto juga menjelaskan program sekolah partai untuk meningkatkan kualitas kader dan calon kepala daerah dari PDI Perjuangan
“PDI Perjuangan ikut mengambil peran dalam meningkatkan persahabatan dan kerja sama Indonesia dengan negara-negara sahabat termasuk di bidang ekonomi,” ujar Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan peran PDI Perjuangan di pemerintahan yang akan selalu mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di dunia, termasuk Georgia.
Sedangkan Dubes Georgia, Irakli Asashvili, menyatakan negaranya sangat tertarik atas penjelasan soal sekolah partai berlogo banteng tersebut. Dia menanyakan bagaimana sistem serta mekanisme pelaksanaannya di tingkat pusat dan daerah.
“Saya telah mengujungi beberapa wilayah Indonesia. Negara Indonesia kaya dengan budaya, kuliner dan memiliki pemandangan yang indah. Tak cukup lima tahun sebagai Dubes untuk mengenal Indonesia yang begitu indah,” ujar Dubes Asashvili.
“Kami tidak memiliki banyak kedutaan besar di Asia, khususnya Asia Tenggara. Kami ingin Indonesia membuka kedutaannya di Georgia,” sambung Dubes.
Untuk diketahui, Georgia adalah negara pecahan Uni Soviet dan beberapa pemimpinnya cukup disegani kala itu. Georgia dikenal memiliki komoditas ekspor berupa bahan tambang, produk kimia, hingga produk pertahanan.
Sementara produk Indonesia yang diminati Georgia adalah hasil pertanian seperti kopi, tepung kelapa, hingga minyak sawit.
Dalam pertemuan ini, Hasto didampingi anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira, dan para kader partai antara lain, Hanjaya, Helmy Hidayat, Leni, Michael Umbas, dan Aryo Adhi.