DAELPOS.com – Kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat, semakin melebar saat pandemi Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak orang-orang kaya untuk memperlihatkan kepeduliannya kepada warga miskin.
Menurut LaNyalla, kepedulian itu akan sangat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. Khususnya, saat PPKM Darurat diterapkan.
“Pemberlakuan PPKM Darurat menuai kontradiksi di tengah-tengah masyarakat. Situasi yang membuat semakin lebarnya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin,” tuturnya, Rabu (14/7/2021).
Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, saat ini masyarakat miskin menjerit akibat kekurangan makan. Sedangkan bantuan BST PPKM Darurat yang mereka harapkan, hingga kini belum cair.
“Hal kontroversi yang kemudian terjadi saat pandemi, adalah meningkatnya jumlah kekayaan orang kaya di Indonesia seperti pebisnis investasi,” katanya.
Pernyataan LaNyalla tersebut merujuk pada data yang dikeluarkan Forbes, Credit Suisse dan Financial Times. Disebutkan bahwa jumlah orang kaya di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan.
“Majalah Forbes, juga Credit Suisse dan Financial Times menyebut jika jumlah orang Indonesia yang memiliki kekayaan lebih dari 1 juta US Dollar, atau jika dikonversikan menjadi Rp 14,49 miliar, sekitar 172.000 orang. Atau, bertambah sebanyak 62,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy),” katanya.
Sementara jumlah orang Indonesia yang sangat kaya, dengan kekayaan lebih dari 100 juta dollar AS di tahun 2020, mencapai 417 orang atau naik 22,29 persen dari tahun sebelumnya.
Jumlah kekayaan tersebut melonjak signifikan selama pandemi Covid-19 hingga mencapai lebih dari 50 persen, seperti bos Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono, Prajogo Pangestu, Sri Prakash Lohia, Chairul Tanjung, dan lainnya.