DAELPOS.com – DPP PDI Perjuangan menggelar Upacara Bendera Peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 RI secara hybrid yang diikuti oleh kader di seluruh Indonesia, baik lewat aplikasi Zoom maupun tayangan live di Youtube pdiperjuangan.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memimpin upacara bendera secara fisik yang dilakukan di kompleks Sekolah Partai di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (17/8/2021). Pesertanya berjumlah persis 17 orang, dengan 8 orang petugas upacara, dan 45 bendera.
“Upacara ini kita laksanakan dengan disiplin, dengan protokol kesehatan. Kita hadirkan simbol-simbol 17 Agustus 1945, di mana jumlah peserta adalah 17 orang, jumlah petugas upacara 8 orang, dan bendera Merah Putih, Sang Saka Dwi Warna yang berkibar di angkasa raya berjumlah 45. Jadi lengkaplah simbol 17/08/1945,” kata Hasto.
Menurut Hasto, lewat perayaan HUT kemerdekaan ini, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk berjuang, membangun tekad dengan penuh rasa percaya diri, membangun kepemimpinan Indonesia di dunia internasional. Termasuk dengan menempuh jalan modernitas melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut mengajak rakyat Indonesia merefleksikan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dengan membangun kemandirian sektor Kesehatan.
Hasto mengingatkan, Proklamator dan Presiden RI pertama, Ir.Soekarno, berusaha membangun modernisasi Indonesia.
Caranya adalah dengan mengirim ribuan anak-anak muda Indonesia ke luar negeri untuk belajar ilmu ilmu dasar, fisika, matematika, kimia, biologi, ilmu-ilmu logam.
Bahkan ketika Presiden AS, Gerald Ford hendak membangun pabrik mobil di Indonesia, Bung Karno menolak. Dan dengan bangga mengatakan biarkanlah pabrik mobil itu nanti dibangun para insinyur-insinyur Indonesia yang akan kembali dari sekolah di luar negeri.
Ia menjelaskan Sang Proklamator mengirim para mahasiswa bukan tanpa alasan. Jepang bisa bangkit usai Restorasi Meiji, dan Turki bergigi di bawah Mustafa Kemal Attaturk. Itu karena mereka melakukan jalan modernitas.
“Oleh Bung Karno, jalan modernisasi ini ditempatkan bukan yang akan mengubah karakter kita, tapi jalan modernisasi yang tetap berakar pada kebudayaan kita. Karena itulah sembari membangun modernitas, beliau juga melakukan ‘nation building’ sejalan jati diri bangsa kita,” ujarnya.
Karena itu juga, PDIP memberikan apresiasi dan penghormatan kepada para peneliti dan ilmuwan seperti Indra Rudiansyah dan Carina Citra Dewi Joe.
“Mereka mampu menunjukkan ‘force projection’ dengan ikut bersama-sama dalam menemukan vaksin Astrazeneca. Ini membawa kebanggaan bagi kita,” katanya seraya mengatakan semangat membangun ilmu pengetahuan termasuk penting.