Megawati Minta Kepala Daerah dari PDIP yang Sukses Jadi ‘Guru Keliling’

Monday, 30 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri / Ist

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri / Ist

DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta para kepala daerah yang dinilainya sukses menjadi guru keliling untuk mengajari pejabat eksekutif lainnya dari PDIP.

Mereka yang diminta untuk menjadi guru keliling, kata dia, adalah mereka yang berhasil terpilih dua kali menjabat sebagai kepala daerah.

Megawati mengatakan mereka akan memberi masukan-masukan kepada kepala daerah atau pejabat eksekutif lain dari PDI-P untuk mengelola daerah yang dipimpinnya masing-masing.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Trisakti Tourism Award Desa Wisata 2021 yang disiarkan di kanal Youtube PDI Perjuangan, Kamis (26/8/2021).

“Sampai sekarang seharusnya kalau tidak ada Covid ini sudah berjalan. Bupati-bupati atau walikota, atau eksekutif yang sukses, yang bisa sampai dua kali, karena waktunya kan hanya dua kali, itu sekarang saya suruh jadi guru keliling. Untuk mengajari mereka yang datang dari eksekutif PDI Perjuangan,” kata dia.

Menurutnya, para kepala daerah atau pejabat eksekutif dari PDIP harus membuka diri untuk saling tolong menolong.

Dengan demikian, kata Megawati, mereka bisa menceritakan kisah sukses mereka dalam memimpin daerahnya masing-masing dan mereka yang belajar tidak perlu merasa rendah diri.

Megawati juga mengingatkan mereka untuk menahan egonya.

“Jangan kamu lalu merasa rendah diri atau malah gini, egosenstrinya muncul. Ah untuk apa? Kok saya digurui, orang saya bisa jadi bupati. Oh belum tentu, rakyat itu kadang-kadang juga terkelabui,” kata dia.

Megawati melanjutkan rakyat bisa terkelabui oleh pejabat eksekutif yang hanya bermodalkan uang ketika pemilihan.

Padahal, kata dia, politik uang semacam itu adalah penyakit.

“Itu saya bilang penyakit. Rakyat yang mungkin hidup susah, tidak lagi berpikir panjang. Untuk apa? Duit. Wah ini orang banyak duitnya. Berarti kalau jadi, kan begitu pikiran simplenya. Makanya dianya nanti akan terus memberikan duit pada saya. Padahal tidak ada yang punya duit,” kata dia.

See also  Golkar DIY-Jateng Siap Menangkan Airlangga Pilpres 2024

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB