DAELPOS.com – Pemerintah mencatat raport baik pelaksanaan program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada 11 April 2020. Prestasi ini hendak dipamerkan kepada negara dunia melalui Presidensi G20 Indonesia di 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, paket Kartu Prakerja berupa pelatihan dan insentif merupakan inovasi program pemerintah dalam merespon cepat dampak pandemi Covid-19.
“Sekaligus mencegah mereka yang kehilangan pekerjaan, atau mereka yang memerlukan merespon tantangan masa kini, terutama akibat disrupsi digitalisasi,” ujar dia dalam sesi teleconference, Kamis (17/2).
Menurut dia, implementasi program Kartu Prakerja sejalan dengan Forum G20 tahun ini yang mengusung tema besar Recover Together, Recover Stronger. “Oleh karena itu, Kartu Prakerja adalah template salah satu program pemerintah yang tentunya kita bisa juga dorong di dalam program event G20. Sehingga Kartu Prakerja bisa direplikasi di negara-negara berkembang lainnya,” tuturnya.
Airlangga menyatakan, program Kartu Prakerja Gelombang 23 yang dibuka hari ini penting, karena pemerintah akan menyelenggarakan survei sosial ekonomi nasional (Susenas) mengenai kemiskinan pada Maret 2022. “Sehingga pada nanti bulan Maret dilaksanakan survei, harapannya program-program perlindungan sosial termasuk Kartu Prakerja ini bisa temonitor pelaksanaanya,” imbuhnya.
Mengutip riset evaluasi dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia dan Rumah Presisi Indonesia, dua tahun pelaksanaan program Kartu Prakerja disebutnya terbukti secara ilmiah berdampak positif terhadap peningkatan kompetensi, produktivitas, kebekerjaan, kewirausahaan, serta pendapatan para penerimanya.
Selain itu, Kartu Prakerja juga berdampak positif untuk mendorong ketahanan pangan, ketahanan finansial, serta menjadi bagian dari program inklusi keuangan.
“Capaian tersebut memperlihatkan bahwa ini berhasil, Kartu Prakerja menjalankan fungsi selama pandemi Covid-19, yaitu meningkatkan keterampilan dan menjaga daya beli masyarakat,”jelasnya.
Sejak dibuka pada 11 April 2020, jumlah penerima Program Kartu Prakerja saat ini telah mencapai sekitar 11,4 juta orang dari 22 gelombang pendaftaran. Sebanyak 87 persen penerima tersebut belum pernah mengikuti pelatihan sebelumnya, sehingga ikut pelatihan Prakerja menjadi pengalaman pelatihan pertama.
“Saya berharap kepada 11,4 juta alumni Program Kartu Prakerja untuk terus mengasah pengetahuan, mempraktikkan ilmu yang diperoleh, dan menyempurnakan sikap untuk menjadi pekerja atau wirausahawan yang sukses. Pemerintah juga punya Program KUR bagi UMKM. Salah satu persyaratan pembiayaan UMKM adalah know your customer (KYC), dan kalau dia mempunyai sertifikasi penambahan keterampilan dan kompetensi dari Kartu Prakerja akan menambah kredibilitasnya,” tandasnya.