Hasto: Siapapun Sebut Nama Capres Sebelum Megawati akan Disanksi

Sunday, 23 October 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto / foto ist

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto / foto ist

DAELPOS.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan, seluruh kader tidak melangkahi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal pencapresan. Kader siapapun yang menyebut nama capres dan cawapres PDI Perjuangan sebelum Megawati terancam sanksi.

“Siapa pun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon, akan diberi sanksi,” kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Menurut Hasto, jika ada kader PDI Perjuangan menyatakan dukungan pada capres-cawapres tertentu sebelum diputuskan oleh ketua umum, maka itu melanggar disiplin partai.

“Jadi harus sangat jelas bahwa capres dan cawapres akan diumumkan pada momentum yang tepat dan itu adalah ranah ibu ketua umum. Dari sejarah mengajarkan pemimpin seperti Pak Jokowi lahir dari mekanisme itu. Dalam konteks saat ini fokus kita adalah membantu rakyat. Turun ke bawah,” kata Hasto.

Jika tetap nekat, maka Dewan Kehormatan Partai akan turun tangan mengurus dugaan pelanggaran aturan. Dan itu berlaku bagi siapapun kader partai.

“Sekiranya yang Pak Rudy menyatakan, siapapun, bukan hanya Pak Rudy, Pak Djarot Saiful Hidayat, kalau menyatakan si A itu capres. maka itu adalah pelanggaran. Jadi siapapun itu. Pak Djarot, saya dan siapapun,” tegas Hasto.

Terkait pernyataan Ganjar yang siap maju sebagai capres pada 2024, Hasto menganggap itu hanya sekadar kesiapan untuk ditugaskan partai. Menurutnya, setiap kader PDI Perjuangan memang harus siap jika ditugaskan partai.

Hasto menegaskan seluruh kader Partai termasuk anggota legislatif dan kepala daerah untuk fokus bergerak ke bawah membantu Pemerintahan Presiden Jokowi terkait perekonomian rakyat, termasuk banjir akhir-akhir ini.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan, sikap partai memastikan kader berdisiplin dan berkonsentrasi melaksanakan penugasan partai membantu masyarakat dan pemerintah menghadapi tantangan perekonomian yang dipicu dampak permasalahan global.

See also  Kepala Daerah PDIP Harus Bikin Terobosan Kebijakan

“Ekspor CPO kita turun. Berbagai komoditas ekspor kita juga turun. Kecuali energi yakni batubara, dan harus diwaspadai, karena tekanan perekonomian akan semakin kuat pada awal februari tahun depan,” ujarnya.

“Jadi terus bersemangat, jangan berpolitik di awang-awang, sementara rakyat menjadi korban kebanjiran dan menghadapi berbagai tekanan kehidupan akibat pandemi dan tekanan perekonomian global,” tambah Hasto.

Berita Terkait

Gerindra: Kekuasaan Wajib Berpihak pada Rakyat
Aktifkan Kembali Partai Patriot
Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat
Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan
Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.
Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Palembang
Operasi Intelijen Asing di Balik Kerusuhan Demo DPR
Bersama AHY, Wamen Viva Yoga Lepas Tim Ekspedisi Patriot ke 154 Kawasan Transmigrasi

Berita Terkait

Monday, 10 November 2025 - 20:04 WIB

Gerindra: Kekuasaan Wajib Berpihak pada Rakyat

Monday, 27 October 2025 - 16:43 WIB

Aktifkan Kembali Partai Patriot

Monday, 29 September 2025 - 17:23 WIB

Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat

Saturday, 13 September 2025 - 16:34 WIB

Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan

Wednesday, 3 September 2025 - 09:30 WIB

Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.

Berita Terbaru

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa / foto ist

Berita Terbaru

Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Awal yang Baik

Thursday, 20 Nov 2025 - 17:51 WIB

Energy

PLN Icon Plus Unggul di EC 2025 untuk Solusi Digital & Hijau

Thursday, 20 Nov 2025 - 17:45 WIB