Megawati Apresiasi Jokowi Kembalikan Fungsi Asli Lemhannas

Monday, 7 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Presiden Kelima RI Prof. Dr (HC) Megawati Soekarnoputri menceritakan soal pesan yang disampaikan Proklamator yang juga Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dalam menghadapi tantangan geopolitik di masa mendatang.

Menurut Soekarno, kata Megawati, sebagai bangsa Indonesia perlu mengetahui soal geopolitik yang terjadi di belahan dunia. Maka dari itu, Bung Karno mendirikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara ‘Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective’ secara virtual di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).

“Saya tanya, “untuk apa bapak, Lemhannas itu?”,” tanya Megawati kepada Bung Karno saat itu. “Itu untuk mengumpulkan calon pemimpin bangsa dari semua daerah untuk saling bertemu. Untuk orang Aceh ketemu orang Papua, dan lain sebagainya. Dan untuk mengerti bagaimana persatuan dunia itu, maka harus diajarkan yang namanya geopolitik, sehingga mereka siap lahir batin,” kata Megawati.

Selain itu, Megawati juga menyampaikan bahwa dibentuknya Lemhanas ini agar terbangun persaudaraan anak bangsa se-Indonesia. Dan juga dapat mengantisipasi kalau terjadi dinamika selain internal, maupun eksternal yang terjadi di belahan dunia. “Jadi, Alhamdulillah Pak Jokowi sudah menginstruksikan untuk supaya sesuai kembali seperti apa yang dikehendaki oleh Bung Karno, Lemhannas itu,” ungkap Megawati.

Megawati juga mengungkapkan ke khawatirannya jika dunia ini ‘mabuk’, lalu menggunakan persenjataan-persenjataan massal. Tentu, sebagai penggagas gerakan Non-Blok, peran bangsa Indonesia wajib menghalangi segala gerakan-gerakan persenjataan yang dilakukan negara-negara lain.

“Kalau sekarang kan semua orang mengatakan hak asasi manusia, itu sangat betul lho, makanya itu harus diingatkan terus hak asasi manusia itu, di kita sudah ada perikemanusiaan,” terangnya. “Seperti perang asimetris, proxy war, perang dagang, perang persenjataan, dan perang hegemoni dengan potensi eskalasi yang begitu cepat dan mengkhawatirkan seharusnya kita semua,” sambung Megawati.

See also  Pengamat: Isdianto-Suryani Diusung PKS dan Hanura, Demokrat dan PAN Menyusul?

Karena itulah, melalui Konferensi Internasional bertajuk ‘Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspectives’, Megawati mengajak negara-negara Non-Blok untuk memperkuat gerak solidaritas antar bangsa. “Mau ke mana sih kapal kita ini? Kita itu bukan Indonesia saja lho. Kalau itu sebuah kapal, Bung Karno sampai bicara leidstar, bintang penerang. Itu kan sebetulnya tujuan, kan bintang nggak pindah, di sana saja,” kata Megawati.

“Kita kobarkan kembali spirit Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan Konferensi Trikontinental, untuk bisa mengupayakan, mewujudkan perdamaian abadi. Jangan pernah lelah berjuang, terus tiada henti-hentinya menyuarakan stop perang, pelucutan senjata masal,” jelas Megawati.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Daerah

DPD RI Gelar FGD Susun RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

Monday, 7 Jul 2025 - 21:20 WIB