DAELPOS.com – Jelang Pemilu, Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia menggelar diskusi kebangsaan untuk mengajak masyarakat Indonesia, elit politik dan Pemerintah bersama – sama menjaga kondusifitas dan kenyamanan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Persoalan yang krusial dan sering terjadinya pergesekan di Pemilu lima tahunan itu kata Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan merupakan pesta demokrasi yang jurdil (jujur dan adil).
Sebagai aktifis pers, Opan mengatakan masyarakat Indonesia sudah cerdas dan memiliki kesadaran berpolitik. Bahkan peran jurnalis menjadi penentu dalam memberikan informasi yang tidak berpihakan.
“Saya melihatnya seperti itu. Kita berkaca dari peristiwa – peristiwa di Pemilu sebelumnya bahwa peran jurnalis sangat menentukan jalannya proses pesta demokrasi Pemilu 2024 nanti. Berikan edukasi yang baik untuk masyarakat, elit politik dan Pemerintah sehingga Pemilu nanti bukan lagi ajang kriminalisasi maupun kontes pembunuhan massal. “Ucap Opan di acara Diskusi Kebangsaan Kunci Suksesi Pemilu 2024 yang diselenggaran FWJ Indonesia, dikantor DPP nya Jalan Anyelir Perumahan Kresek Indah Blok E, Nomor 8, Jakarta Barat, Kamis (25/5/2024).
Kunci Suksesi Pemilu 2024 juga disampaikan Tokoh Nasional yang juga eks Deputi Basarnas RI dan lintas generasi Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. Dia menyebut persoalan pesta demokrasi Pemilu 2024 mendatang merupakan ajang kontestasi sehat.
“Pemilu 2024 nanti menjadi ajang kontestasi para calon dari para elit politik di tanah air. Persoalan yang sering terjadi banyak yang tergelincir keranah hukum dengan tindakan – tindakan yang sering menjatuhkan antara pendukung para kontestan. “Kata Tatang.
Tatang Zaenudin yang juga narasumber diskusi kebangsaan kunci suksesi pemilu 2024 itu menyebut politik identitas tidak ada, yang ada hanya poltik putih dan politik hitam.
“Sebutan politik identitas itu saya katakan tidak ada, karena sebutan itu hanya sebagai pengembangan opini dari pihak – pihak tertentu untuk menggulirkan hasratnya. Perlu saya ingatkan bahwa yang ada hanya politik putih dan politik hitam. “Jelas Tatang.
Lebih rinci dia menjelaskan pemilu 2024 nanti peran Pemerintah dan aparat hukum dapat menjaga netralitasnya dan memberikan edukasi politik yang dapat memberikan keteduhan kepada masyarakat.
“Peran Pemerintah baik Presiden, KPU, Bawaslu, dan aparat hukum harus menjaga netralitasnya. Berikan rasa nyaman dan mengedukasi masyarakat terkait pemilu yang jurdil demi terciptanya pesta demokrasi sesuai aturan dan konstitusi. “Ulasnya.
Disini kata Tatang, peran jurnalis juga penentu dalam menyampaikan informasi yang tidak menyudutkan calon satu dengan calon yang lain, terlebih adanya opini SARA, dan kampanye hitam sehingga rakyat menjadi korbannya. “Saya ingatkan ya, jangan terjadi lagi hal – hal yang merusak demokrasi pemilu kita. Ciptakan pesta demokrasi 2024 nanti tanpa adanya Sara dan kampanye hitam. Tugas wartawan juga harus netral, berikan informasi yang sehat dan tidak berpihakan. “Pintanya.
Sementara Ketua Gapta Law Office dan pengamat hukum politik Richard William menyampaikan bahwa Pemilu 2024 akan menjadi pembelajaran dari pemilu – pemilu sebelumnya. Dia berharap persoalan kotak kardus dan korban massal sebanyak 894 petugas KPPS meninggal dunia tidak terulang kembali.
“Jika kita mengacu pada UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, saya yakin di Pemilu 2024 nanti akan terbangun kesadaran politik pesta demokrasi yang sehat. Jangan sampai terjadi lagi soal kotak kardus dan korban massal KPPS, karena itu akan menjadi momok yang sangat melukai hati kita semua. “Papar Richard.
Sebagai pengamat hukum politik, Richard mengajak masyarakat baik kawan – kawan relawan maupun para timses dari para pencalonan untuk menahan diri dan tidak menggulirkan opini – opini tidak baik sebagai bentuk provokasi yang akhirnya berujung pada persoalan hukum.
Gayung bersambut, kehadiran Puguh Kribo yang dikenal sebagai seorang advokat dan juga dikenal sebagai gitaris peraih rekor dunia Muri bahkan viral dengan permainan gitar 6 kepala ini diacara Diskusi Kebangsaan yang digelar Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia menambah deretan edukasi jelang Pemilu 2024.
Puguh menyebut dirinya juga mewakili kawan – kawan musisi dan advokat agar selalu memberikan edukasi yang baik ke masyarakat. Kunci Suksesi Pemilu 2024 menjadi tanggungjawab bersama. “Sukses pemilu nanti menjadi tanggungjawab kita semua. “Ujar Puguh.
Para musisi dan kawan – kawan artis yang mengikuti pencalonan di Pemilu 2024 nanti, dia berharap saling menjaga toleransi dan mengedepankan pesan moral untuk bersama – sama membangun bangsa. Dia menilai pemilu 2024 bukanlah pesta demokrasi, akan tetapi proses pencapaian demokrasi berbangsa dan bernegara.
“Saya melihatnya pemilu kita nanti itu sebagai proses demokrasi, proses dimana semua saling mengedukasi dan melakukan penataan diri demi terlaksananya Pemilu 2024. Hindari politik identitas dan kampanye hitam, karena itu sangat merusak hak – hak demokrasi di Indonesia. “Papar Puguh.
Politik cerdas membangunkan reaksi kaum milenial dan emak – emak. Kaum hawa kian bergelora dalam kemajuan politik di Indonesia. Hal itu disampaikan aktifis perempuan yang juga sosok pendorong milenial. Tri wulansari satu dari lima narasumber diskusi kebangsaan ini mengatakan emak emak dan kaum milenial bagian terpenting dalam menyuarakan pilihannya.
Ia juga menghimbau agar tidak terpengaruh untuk melakukan kampanye hitam dan kampanye identitas. “Semangat yang menggebu – gebu itu bagus untuk memicu pesta demokrasi, namun harus lebih waspada dalam memberikan komen – komen di sosial media. “Terang Wulan.
Saat ini kata Wulan, emak – emak dan kaum Milenial dalam Pemilu 2024 nanti jangan mudah terpancing dengan isu – isu politik yang disebarkan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggungjawab. Jeratan UU ITE ada didepan kita. “Sah – sah saja mendukung siapapun sebagai calon pilihan di Pemilu 2024 nanti, akan tetapi jangan sampe membabi buta sehingga tidak pandai memainkan jemari dsn ucapan yang menyinggung oranglain. “Tegasnya.
Wulan juga mengajak kepada keseluruhan masyarat Indonesia untuk menyambut pesta Demokrasi dengan suka cita, dan jangan malah sebaliknya menjadi duka cita, “pungkasnya.[]