DAELPOS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung terus memprioritaskan pembangunan sektor transportasi untuk mengatasi kemacetan. Selain menggunakan APBD, Pemprov DKI juga memanfaatkan dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) untuk proyek-proyek ini.
Gubernur Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program baik dari gubernur sebelumnya demi kemajuan Jakarta. Ia mengakui bahwa perluasan layanan Transjabodetabek memang membebani anggaran daerah, namun hal ini dilakukan untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Antusiasme masyarakat terhadap rute-rute Transjabodetabek yang sudah dibuka, seperti PIK 2-Blok M, Alam Sutera-Blok M, dan Bogor-Blok M, sangat tinggi. Tingginya permintaan ini juga terlihat dari usulan masyarakat untuk pembukaan rute-rute baru lainnya. Pramono Anung juga menyoroti keterjangkauan biaya transportasi, dengan tarif Transjabodetabek rute Blok M-Bogor yang hanya Rp3.500, mengejutkan banyak pengguna.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta sedang mengkaji kemungkinan perluasan layanan mikrotrans Jaklingko ke daerah-daerah penyangga. Langkah ini diharapkan semakin memudahkan akses masyarakat terhadap transportasi umum.