daelpos.com – Sebuah pemandangan kontras terlihat di Cilincing, Jakarta Utara, ketika alat-alat berat mulai merobohkan struktur bangunan tua Rusunawa Marunda Cluster C. Pembongkaran lima tower yang telah lama terbengkalai ini menandai dimulainya babak baru dalam upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk merevitalisasi hunian vertikal yang sudah tidak layak huni.
Pembongkaran ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kondisi bangunan di Cluster C yang mengalami kerusakan parah dan dianggap membahayakan keselamatan. Selama bertahun-tahun, lima tower tersebut telah kosong dan menjadi ikon keterbengkaian, bahkan sempat viral di media sosial karena kondisi yang memprihatinkan.
“Kami mempercepat proses pembongkaran ini demi keselamatan publik dan untuk memastikan lahan siap untuk pembangunan kembali,” ujar seorang perwakilan dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta. “Kondisi struktural bangunan sudah tidak memungkinkan untuk diperbaiki, sehingga keputusan terbaik adalah dirobohkan total.”
Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan jadwal yang ambisius untuk proyek revitalisasi ini. Setelah proses pembongkaran dan pembersihan lahan selesai, pembangunan kembali Rusunawa Marunda Cluster C direncanakan akan dimulai pada tahun 2026.
Proyek ini diproyeksikan akan memakan waktu kurang lebih empat tahun, dengan target penyelesaian dan penyerahan unit baru kepada warga yang berhak pada tahun 2030. Revitalisasi ini tidak hanya mencakup pembangunan kembali unit hunian, tetapi juga peningkatan fasilitas umum dan sosial, menciptakan lingkungan hunian yang modern dan berkelanjutan.
Keputusan untuk merevitalisasi Marunda Cluster C merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan hunian yang layak, aman, dan terjangkau bagi warganya. Revitalisasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah kurangnya perumahan yang memadai di ibu kota sekaligus menata kawasan kumuh menjadi area yang lebih tertata.
Program ini juga akan berfokus pada penggunaan material bangunan yang lebih ramah lingkungan dan desain yang tahan gempa, memastikan bahwa rusun yang baru akan jauh lebih kuat dan lebih baik kualitasnya dibandingkan pendahulunya.
Warga yang sebelumnya menghuni Cluster C dan telah direlokasi ke hunian sementara lainnya akan menjadi prioritas utama untuk kembali menempati unit rusun yang baru setelah rampung. Proses relokasi dan pendampingan sosial juga terus dilakukan untuk memastikan transisi berjalan lancar bagi seluruh keluarga terdampak.

					






