DAELPOS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran pengurus di PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (Antam). Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perombakan dilakukan pada direksi dan komisaris perusahaan.
“Ada beberapa perubahan pengurus, pertama komisaris utama kami, diganti Agus Surya Bakti. Direksi terdapat tiga direksi yang diganti,” kata Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia usai RUPSLB di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin (19/12/2019).
Lebih lanjut, RUPLSB menyetujui penunjukan Dana Amin menggantikan Arie Prabowo Ariotedjo sebagai Direktur Utama. Anton Herdianto menggantikan Dimas Wikan Pramudhito sebagai Direktur Keuangan. Lalu, Rosono menggantikan Sutrisno S Tatetdagat sebagai Direktur Pengembangan Usaha.
Di dewan komisaris, pemegang saham menunjuk Agus Surya Bakti sebagai Komisaris Utama. Agus menggantikan Fachrul Razi yang kini menjadi menteri.
Agus Surya Bakti sendiri merupakan suami dari artis Bella Saphira. Dalam beberapa kesempatan, Bella sering mendampingi suaminya beraktivitas.
Berikut susunan komisaris dan direksi Antam terbaru:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Agus Surya Bakti
Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri
Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono
Komisaris: Zaelani
Komisaris: Dadan Kusdiana
Komisaris: Arif Baharudin
Dewan Direksi:
Direktur Utama: Dana Amin
Direktur Keuangan: Anton Herdianto
Direktur Operasi dan Produksi: Hartono
Direktur Pengambangan Usaha: Rosono
Direktur Niaga: Aprilandi Hidayat Setia
Direktur Sumber Daya Manusia: Luki Setaiwan Suardi.
Apa alasan dilakukannya perombakan?
Kementerian BUMN merombak pengurus Antam agar bisa bekerja lebih cepat. Apalagi, orang-orang yang dipilih masuk jajaran pengurus ialah orang yang punya pengalaman di bidangnya.
“Direksi yang baru memiliki kemampuan dan kecepatan eksekusi. Pak Dana Amin yang sebelumnya adalah Executive Advisor di MIND ID sudah memahami kondisi Grup secara keseluruhan dan tantangan yang sedang dihadapi Antam. Demikian juga Pak Anton sebagai SEVP Finance di MIND ID mengikuti betul kondisi keuangan Antam,” kata Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2019).
“Sedangkan Pak Risono sebagai orang dalam Antam, memahami perkembangan beberapa proyek penting di Antam. Kombinasi dari 3 orang ini dan Direksi yang ada diharapkan mempercepat eksekusi proyek-proyek tersebut,” tambahnya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan, perombakan dilakukan sebagai bentuk penyegaran dan mempercepat eksekusi proyek di Antam. Arya menyebut, ada beberapa proyek di Antam yang berjalan lambat salah satunya di Halmahera Timur.
“Kita mau kejar jadi yang lambat misalnya feronikel Halmahera Timur itu sudah sejak 2012,” katanya.
Dia mengatakan, proyek ini berjalan lambat lantaran kendati pabrik sudah rampung tapi tak punya pasokan listrik.
“Kenapa feronikel ini kita jadi concern, pabriknya sudah selesai listrik, listriknya masih 0. Ketika pabrik itu selesai, harusnya listriknya selesai juga, ini nggak ada listriknya, akibatnya harus dibangun listrik lagi, akhirnya pabrik berhenti,” tutupnya.[dtk]