DAELPOS.com – Dalam rangka memastikan kesiapan operasional jalur fungsional untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan kunjungan kerja meninjau pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulonprogo Segmen Klaten-Prambanan di Klaten, Jawa Tengah pada Sabtu (16/11).
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU Triono Junoasmono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU Miftachul Munir bersama Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah beserta jajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan konstruksi, kesiapan infrastruktur pendukung, serta kelayakan jalur fungsional yang direncanakan dapat digunakan secara fungsional selama arus libur Nataru 2024.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo, Rudy Hardiansyah, menyampaikan bahwa progres konstruksi segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km telah mencapai lebih dari 90% dan diproyeksikan selesai dalam waktu dekat. Dengan difungsikannya segmen tersebut akan melengkapi segmen Jalan Tol Jogja-Solo yang telah beroperasi sejak September 2024 yaitu Segmen Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km, sehingga pada saat libur Nataru total jalan tol yang dapat digunakan adalah sepanjang 30,9 km. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan pengguna jalan yang akan bertambah dua kali lipat dari saat hari biasa.
“Kami terus mempercepat penyelesaian konstruksi tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Segmen Klaten-Prambanan ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk memperlancar mobilitas masyarakat saat Nataru. Saat ini rencana dibukanya jalur fungsional Nataru ini sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, dengan diberlakukannya jalur fungsional ini dapat memecah pengendara untuk dapat keluar sampai dengan Prambanan, sehingga tidak semuanya menumpuk keluar di Klaten. Saat ini dari segi konstruksinya, jalur fungsional yang akan dibuka ini memiliki perkerasan jalan yang siap untuk difungsikan dua arah, hanya ada beberapa kelengkapan yang sedang kami kejar sampai dengan rencana dibukanya,” ujar Rudy.
Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km merupakan bagian penting dari Jalan Tol Jogja-Solo yang menghubungkan wilayah-wilayah strategis di Jawa Tengah dan DIY. Jalur ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi perjalanan, mempersingkat waktu tempuh, serta mengurangi kepadatan lalu lintas pada jalur arteri.
Dalam kunjungan tersebut, Dody Hanggodo mengatakan tujuan kunjungan mereka ini untuk memastikan kesiapan fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan dalam menghadapi arus lalu lintas pada libur Nataru 2024.
“Segmen Klaten-Prambanan konstruksinya sudah selesai, tinggal kelengkapan saja dan Insya Allah Desember 2024 sudah bisa difungsikan. Dengan difungsikannya Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan ini diharapkan nantinya dapat mendukung kelancaran traffic saat Nataru dan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di jalan nasional,” kata Dody.
Dody menambahkan, Segmen Klaten-Prambanan diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan pada jalur utama Klaten-Prambanan yang sering menjadi titik kemacetan saat musim liburan. Dengan adanya jalur fungsional ini, pengguna jalan memiliki alternatif yang lebih cepat dan aman untuk bepergian, terutama menuju kawasan wisata seperti Candi Prambanan dan destinasi lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
PT Jasamarga Jogja Solo bersama Kementerian PU berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo secara keseluruhan sesuai target yang telah ditetapkan. Jalan tol ini tidak hanya menjadi penghubung wilayah, tetapi juga motor penggerak ekonomi kawasan dengan membuka akses ke berbagai potensi lokal di sepanjang jalur tol.
Dengan kunjungan kerja ini, pemerintah dan pihak terkait optimis bahwa segmen Klaten-Prambanan siap menjadi jalur fungsional yang dapat diandalkan selama libur Nataru 2024, sekaligus memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik bagi masyarakat.