Gas 3 Kg Langka, DPR Usul Pengecer LPG 3 Kg Terlembaga Secara Formal

Tuesday, 4 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi / foto istimewa

ilustrasi / foto istimewa

DAELPOS.com – Publik belakangan ini dikejutkan dengan adanya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di sejumlah daerah. Disinyalir, kelangkaan itu pasca diberlakukannya peraturan Kementerian ESDM yang melarang pengecer, termasuk warung kelontong, untuk menjual LPG 3 kilogram per 1 Februari 2025. Pemerintah hanya membolehkan elpiji 3 kg itu dijual di pangkalan atau distributor resmi.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyayangkan terjadinya ketidaktepatan sasaran yang cukup tinggi LPG 3 kilogram tersebut. Hal itu sebagaimana riset lembaga-lembaga studi yang menunjukkan penyaluran LPG tidak tepat sasaran bahkan sampai di atas 35 persen.

“Ingat, subsidi atau LPG itu adalah diperuntukkan untuk warga masyarakat tidak mampu atau terhadap UMKM, usaha kecil menengah. Nah inilah yang sering di lapangan menyatakan kita temui terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Padahal mestinya yang beli LPG 3 kilogram itu adalah by name by address jelas bahwa itu adalah masyarakat yang tidak mampu karena lagi-lagi subsidi adalah ditujukan untuk masyarakat tidak mampu,” tegas Sugeng  Senin (3/2/2025).

Selain itu, menurut Sugeng, selama ini jarak antara konsumen dengan agen itu selama ini diperantarai oleh pengecer tetapi tidak secara terbuka menjual hanya untuk orang miskin. Padahal intinya, penjualan gas LPG 3 kg harus ditujukan kepada orang yang tidak mampu dan tidak boleh dibeli oleh masyarakat yang berkecukupan secara ekonomi.

Maka jalan keluarnya, usul Sugeng, dalam peraturan nantinya pengecer harus dilembagakan dan diformalkan dengan ketentuan-ketentuan. Dengan demikian, diharapkan pengecer nantinya tidak bisa membentuk harga sendiri supaya melindungi kepentingan masyarakat. Mengingat, kelangkaan gas 3kg ini bisa saja juga diakibatkan adanya monopoli oleh pengecer dengan alasan transportasi jauh dari pangkalan dan sebagainya

“Ingat, subsidinya (gas LPG 3 kg) luar biasa besar Rp113 triliun di APBN. Apakah masih perlu subsidi? Masih. Masyarakat kita yang masih dengan pendapatan per kapita di bawah 5 ribu dolar per kapita saya kira memang masih memerlukan subsidi. Jadi di dalam ini ada subsidi LPG, subsidi listrik, subsidi BBM. BBM ada solar, ada juga minyak tanah ya,” tandas Legislator Fraksi Partai Nasdem tersebut.

See also  Kementerian PANRB Raih Predikat Informatif dalam Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik

“Problemnya adalah di pengawasan. Ingat bahwa memang paling idealnya adalah subsidi itu kepada masyarakat baik itu hanya masyarakat atau bisa individu per individu atau per keluarga. Kenapa? subsidi itu diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak berkemampuan, agar masyarakat tidak berkemampuan itu hadir negara dengan subsidi untuk mendapatkan barang dan jasa,” pungkas Sugeng.

Berita Terkait

Prabowo Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Jakarta
Tingkatkan Konektivitas di Kalimantan Barat, Kementerian PU Tuntaskan Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar
Di Forum ESG, Hashim Apresiasi Peran Aktif Perdagangan Karbon Indonesia, Terbesar dari PLN
Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja, Kinerja Investasi Capai Rp 1.714 T
Perombakan Besar! Menkomdigi Rotasi 80% Pimpinan Tinggi Pratama Kemkomdigi
Tiba dari Myanmar, 7 Nelayan asal Aceh Turut Disambut Haji Uma dan Pemerintah Aceh di Bandara Kuala Namu
Co-Firing Biomassa di PLTU PLN Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau Sepanjang 2024
Bersama Dubes Rusia, Sultan Sepakati Pelaksanaan Forum Parlemen BRICS

Berita Terkait

Tuesday, 4 February 2025 - 11:38 WIB

Prabowo Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Jakarta

Monday, 3 February 2025 - 16:06 WIB

Tingkatkan Konektivitas di Kalimantan Barat, Kementerian PU Tuntaskan Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar

Monday, 3 February 2025 - 09:35 WIB

Di Forum ESG, Hashim Apresiasi Peran Aktif Perdagangan Karbon Indonesia, Terbesar dari PLN

Sunday, 2 February 2025 - 21:54 WIB

Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja, Kinerja Investasi Capai Rp 1.714 T

Sunday, 2 February 2025 - 15:23 WIB

Perombakan Besar! Menkomdigi Rotasi 80% Pimpinan Tinggi Pratama Kemkomdigi

Berita Terbaru

Berita Terbaru

PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan

Tuesday, 4 Feb 2025 - 10:14 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia / foto Ist

Ekonomi - Bisnis

Bahlil dan DPR Setujui RPP Kebijakan Ekonomi Nasional

Tuesday, 4 Feb 2025 - 09:25 WIB

Berita Terbaru

Penataan Distribusi LPG 3 Kg Pengecer Berperan Menjadi Sub Pangkalan

Tuesday, 4 Feb 2025 - 09:04 WIB