daelpos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalin kerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk memajukan seni dan budaya dalam rangka mendukung Jakarta sebagai kota global yang berbudaya dan inklusif.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berharap IKJ bisa lebih sering tampil di berbagai forum yang akan diselenggarakan pada tahun depan, termasuk di kawasan Kota Tua Jakarta. Upaya ini juga sejalan dengan rencana Pemprov DKI dan pemerintah pusat yang ingin menjadikan Kota Tua sebagai etalase bagi seni dan budaya.
“Sebagai kota global yang berbudaya, yang inklusif, maka wajah Jakarta akan menjadi semakin baik untuk indeks kota global kalau kemudian budayanya itu bisa ditampilkan secara lebih baik, lebih rapi, dan kemudian menjadi pesona bagi siapapun orang yang datang di Jakarta,” ujar Pramono, saat meninjau Kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta Pusat, Selasa (4/11).
Lebih lanjut, Pramono juga ingin membangun ekosistem di Taman Ismail Marzuki (TIM), termasuk Institut Kesenian Jakarta menjadi lebih baik. Diharapkan melalui penataan ekosistem ini, maka IKJ menjadi lebih tertata dan terbuka bagi siapapun yang berkunjung.
“Saya akan meminta kepada Balai Kota untuk mulai melihat, membangun ekosistem yang ada di Taman Ismail Marzuki ini, termasuk di dalamnya ada IKJ menjadi lebih terbuka, lebih rapi, lebih nyaman, dan bagi siapapun yang datang, orang akan mempunyai kesan yang baik,” jelas Pramono.
Dikatakan Pramono, kondisi di kampus IKJ sendiri saat ini masih belum tertata dengan baik. Karena itu, ia meminta Rektor IKJ untuk menyiapkan blueprint penataan ekosistem yang diharapkan akan memberikan manfaat baik bagi IKJ.
Sementara Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Syamsul Maarif menambahkan, IKJ akan menyiapkan masterplan untuk menjadikan Kota Tua sebagai etalase dan panggung bagi kesenian yang ditampilkan.
“Jadi kita mau bikin masterplan IKJ termasuk Kota Tua, mungkin nanti difungsikan sebagai etalasenya IKJ dan bagian dari Pemprov DKI dalam menyongsong 500 tahun ulang tahun DKI,” ucapnya.
Selain itu, dalam kesempatan ini Syamsul juga meminta dukungan Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan pembangunan gedung di Fakultas Seni Rupa yang sempat mangkrak. Ia juga mengusulkan pembukaan akses yang akan menjadikan IKJ dan TIM sebagai satu ekosistem yang kuat.
“Jadi kalau akses-akses ini dibuka, maka TIM menjadi satu ekosistem dan IKJ ada di dalamnya. Jadi Akademi Jakarta, kemudian Dewan Kesenian Jakarta, dan itu dikelola oleh Dinas Kebudayaan yang menjadi anchor-nya,” tandas Syamsul.
Kepada Gubernur, Syamsul juga mengusulkan agar dana abadi kebudayaan dari Pemprov DKI bisa diberikan untuk mendukung pengembangan seni dan budaya di IKJ.








