Perkuat Konektivitas, Kementerian PU Siapkan Jembatan Gantung Nias Selatan

Friday, 28 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara telah menyelesaikan survei teknis awal terhadap 6 lokasi usulan pembangunan jembatan gantung yang diajukan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan. Survei ini merupakan tindak lanjut atas permohonan resmi Pemda guna membuka akses antar desa, antarwilayah yang selama ini terpisah karena kondisi geografis.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa pembangunan jembatan gantung tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan. “Jembatan gantung menjadi penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan adanya jembatan, petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar, anak-anak bisa bersekolah tanpa harus menyeberangi sungai dengan rakit, dan masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan lebih cepat,”kata Menteri Dody.

Program jembatan gantung merupakan bagian dari implementasi Strategi PU 608 dalam mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pemerataan pembangunan dan peningkatan akses desa ke pusat-pusat ekonomi. Infrastruktur yang menjangkau pelosok desa diharapkan mampu memperkecil kesenjangan antarwilayah serta mempercepat pemulihan ekonomi daerah tertinggal dan kepulauan.

Kepala BBPJN Sumatera Utara Hardy Siahaan, menjelaskan bahwa keenam lokasi jembatan gantung yang diusulkan tersebar pada enam kecamatan dan seluruhnya memiliki fungsi vital sebagai penghubung antar desa, pusat layanan dasar, serta jalur pergerakan barang dan hasil pertanian. “Seluruh usulan pada prinsipnya merupakan kebutuhan riil masyarakat, terutama untuk memotong jarak tempuh, mempermudah mobilitas, dan memperkuat konektivitas desa yang selama ini terpisah oleh sungai-sungai besar,” ujar Herdy.

Enam jembatan gantung yang disurvei meliputi Jembatan Gantung Sungai Susua, Kecamatan Susua yang melayani kurang lebih 770 KK dari tujuh desa, Jembatan Gantung Sungai Lumbui Melayu Keamatan Hibala untuk 1.032 KK dari sembilan desa, dan Jembatan Gantung Sungai Susua – Desa Bawozalukhu Kecamatan Mazo melayani 782 KK dari lima desa.

See also  Polisi Lanjutkan Olah TKP di KM 92 Tol Cipularang, Lalin Dialihkan Sementara

Kemudian Jembatan Gantung Sungai Idanomi (Hilifalawu – Tesikhori) untuk 1.474 KK dari sembilan desa, Jembatan Gantung Sungai Sea (Manawadano – Talio) juga melayani 1.474 KK dari desa-desa sekitar, dan Jembatan Gantung Sungai Gomo (Kec. Boronadu) yang menghubungkan delapan desa dengan total 1.296 KK.

Hasil survei awal menunjukkan bahwa seluruh lokasi memang membutuhkan jembatan penghubung sebagai akses utama masyarakat. Bahkan pada beberapa lokasi, keberadaan jembatan gantung dapat memangkas jarak perjalanan masyarakat dari 60 km menjadi hanya sekitar 1 km, sehingga mempercepat akses sekolah, pelayanan kesehatan, pasar, serta distribusi logistik.

Dalam laporan teknis, BBPJN Sumut juga menyampaikan bahwa kesiapan administrasi Pemda Nias Selatan telah terpenuhi, termasuk komitmen penyediaan lahan serta kesanggupan masyarakat untuk melakukan pemeliharaan. Namun demikian, seluruh usulan masih memerlukan pemenuhan Readiness Criteria berupa penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebelum dapat ditetapkan dalam program pembangunan.

Kementerian PU memastikan bahwa kajian teknis ini akan menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan prioritas pembangunan. “Kementerian PU berkomitmen mendukung konektivitas wilayah terutama di daerah kepulauan seperti Nias Selatan, agar mobilitas masyarakat lebih aman, cepat, dan efisien. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penyempurnaan dokumen dan tahapan berikutnya,” kata Hardy.

Jembatan gantung hanya boleh dilintasi oleh warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua serta mobil ambulans untuk kondisi darurat.

Dengan selesainya survei awal ini, proses penanganan kebutuhan infrastruktur desa di Nias Selatan memasuki tahap berikutnya dalam rangka membuka keterisolasian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. (*)

Berita Terkait

Lewat Program TEKAD, Mendes Yandri Percepat Pemerataan Ekonomi Desa di Indonesia Timur
Resmi Buka ICCI 2025, Menteri Dody Tekankan Pentingnya Inovasi untuk Implementasi PU608
Rayakan 15 Tahun: HKA Bergerak dari Material ke Penggerak Operasi Tol
Tana Toraja Punya Magnet Besar Ciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Lewat Transmigrasi Modern
Menteri UMKM Apresiasi Komitmen Pertamina Dukung Penguatan Usaha Mikro di SMEXPO 2025
Perkuat Ekosistem Waste-to-Energy, PLN Siap Dukung Proyek PLTSa di Seluruh Indonesia
Tol Kuala Tanjung–Parapat-Tebing Tinggi, Siap Dukung Nataru 2025/2026
Kementerian PANRB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025

Berita Terkait

Friday, 28 November 2025 - 01:11 WIB

Lewat Program TEKAD, Mendes Yandri Percepat Pemerataan Ekonomi Desa di Indonesia Timur

Friday, 28 November 2025 - 01:09 WIB

Perkuat Konektivitas, Kementerian PU Siapkan Jembatan Gantung Nias Selatan

Thursday, 27 November 2025 - 16:24 WIB

Rayakan 15 Tahun: HKA Bergerak dari Material ke Penggerak Operasi Tol

Thursday, 27 November 2025 - 09:45 WIB

Tana Toraja Punya Magnet Besar Ciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Lewat Transmigrasi Modern

Thursday, 27 November 2025 - 09:36 WIB

Menteri UMKM Apresiasi Komitmen Pertamina Dukung Penguatan Usaha Mikro di SMEXPO 2025

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Perkuat Tanggap Darurat, Kementerian PU Terjunkan 31 Alat Berat ke Aceh

Friday, 28 Nov 2025 - 01:21 WIB