Inovasi dan Kolaborasi Jadi Kunci Pembangunan Daerah

Sunday, 9 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Masyarakat harus diberi kesempatan seluas mungkin untuk mendapatkan akses pelayanan. Pemerintah daerah, sebagai yang terdekat dengan masyarakat, harus selalu berinovasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memudahkan pelayanan serta mempercepat pembangunan daerah.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam Seminar Best Practices Kepemerintahan yang Baik di Banjarmasin, Jumat (07/02). Anas menyampaikan bahwa di dalam penyelenggaraan pelayanan publik setiap daerah pasti punya tantangan, seperti tantangan anggaran, sumber daya manusia, maupun keterbatasan wewenang. Begitu pun dengan Kabupaten Banyuwangi.

Anas menekankan bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik jangan membuat inovasi hanya sekedar untuk dilombakan saja. Namun inovasi yang ada harus lahir dari kebutuhan masyarakat. “Saya setuju dengan Kementerian PANRB yang sangat ketat sekali dalam memberikan penghargaan. Bukan soal banyaknya inovasi tapi seberapa besar dampak yang dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, juga diperlukan kolaborasi yang melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat. “Di Banyuwangi kita percaya kemajuan tak mungkin tercapai tanpa kolaborasi,” ungkapnya.

Menurut Anas, setiap kepala daerah harus bisa mengurai setiap tantangan yang dihadapi. Tentu saja ditengah tantangan itu, harus ada skala prioritas. Skala prioritas dianggap penting, karena apabila tidak ada, maka apa yang akan dan sudah dikerjakan tidak akan terukur.

Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan sebuah terobosan yang bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat sekaligus mempercepat pembangunan daerah. “Kita harus mengubah mindset bahwa tantangan bisa dijadikan peluang dan kesempatan. Salah satunya adalah melalui inovasi,” ujar Anas.

Hal sama juga diungkapkan oleh salah satu anggota Tim Panel Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 Nurjaman Mochtar. Nurjaman mengatakan inovasi pelayanan bagi masyarakat tidak harus rumit dan mahal. “Jadi inovasi itu sederhana dan bisa dilakukan teman-teman semua. Tidak ada kaitannya dengan anggaran,” ujarnya.

See also  Selama Ramadan, Masjid Istiqlal Siapkan Ribuan Takjil dan Nasi Boks untuk Berbuka Puasa

Menurutnya tidak ada alasan bagi pemerintah daerah untuk tidak membuat inovasi. Justru inovasi dibuat agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan dengan cara yang optimal dan tidak biasa-biasa saja.

Saat menjadi narasumber dalam Seminar Best Practices Kepemerintahan yang Baik, Nurjaman bercerita mengenai inovasi pelayanan publik yang berhasil mendapatkan penghargaan di United Nations Public Service Awards (UNPSA). Ia mengungkapkan bahwa inovasi-inovasi yang berhasil menang dalam kompetisi UNPSA adalah inovasi sederhana, namun memberikan dampak besar bagi masyarakat. Salah satunya adalah inovasi sistem Early Diagnosis And Treatment (EDAT) milik Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yang berhasil mereduksi wabah malaria di Papua Barat.

“Inovasi-inovasi yang masuk ke Kementerian PANRB kebanyakan adalah teman-teman yang berasal dari daerah dan jauh dari Jakarta. Masyarakat itu berpikir kreatif dan sederhana,” ungkap Nurjaman.

Sebagai salah satu anggota Tim Panel Independen yang terlibat dalam penjurian KIPP, keunikan inovasi adalah salah satu kriteria yang dinilai. Artinya, inovasi itu belum pernah ada sebelumnya atau lanjutan dari inovasi yang dilakukan oleh orang lain. Kriteria lainnya antara lain memiliki dampak yang cukup siginifikan terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan serta inovasi tersebut bisa direplikasi instansi lain secara vertikal maupun horizontal.

Hal yang tidak kalah penting adalah keberlangsungan inovasi. Sebuah inovasi harus dipayungi dengan regulasi sehingga apabila terjadi pergantian kepala daerah, inovasi tetap ada. Selain itu inovasi harus dikolaborasikan dengan masyarakat. “Ini akan membuat masyarakat menyadari inovasi tersebut bagian dari kehidupan dan kesehariannya. “Sehingga siapa pun kepala daerahnya, inovasi tersebut tetap melekat pada masyarakat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Berjalan Lancar
Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas di Indonesia Pada Pelaku Usaha Asal Inggeis
LavAni Navy Juara Livoli Divisi Utama 2024
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kemantapan Jalan Tol dan Jalan Nasional
Perkuat Sistem Kelistrikan Kalteng-Kalbar, PLN Tuntaskan Pembangunan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
Wamenpar Sebut Gerakan Wisata Bersih Desa Besakih Layak Jadi Percontohan
Menteri Dody: Manfaat IJD Nyata untuk Konektivitas Sentra Produksi Pangan

Berita Terkait

Sunday, 24 November 2024 - 11:05 WIB

Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Berjalan Lancar

Sunday, 24 November 2024 - 09:30 WIB

Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas di Indonesia Pada Pelaku Usaha Asal Inggeis

Sunday, 24 November 2024 - 07:01 WIB

LavAni Navy Juara Livoli Divisi Utama 2024

Saturday, 23 November 2024 - 17:15 WIB

Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun

Saturday, 23 November 2024 - 17:00 WIB

Dukung Kelancaran Nataru 2024/2025, Kementerian PU Pastikan Kemantapan Jalan Tol dan Jalan Nasional

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Juara MTQ Internasional, Kemenag Beri Hadiah Total Rp125 Juta

Sunday, 24 Nov 2024 - 11:00 WIB