Kekuatan Luhut Bakal Merosot ke Bawah Lutut

Wednesday, 6 May 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: M Rizal Fadillah

DAELPOS.com – BERBEDA dengan gurunya Benny Moerdhani yang cerdik dan licin dalam memainkan ritme kekuasaan, Luhut lebih vulgar dan lemah perhitungannya.

Benny memiliki tandem kuat Pak Harto sehingga apa yang dimainkan menjadi terproteksi. Luhut yang bertandem dengan Jokowi terlalu polos dan tidak bermain berimbang.

Luhut dominan dan mudah terpancing emosinya, suatu kelemahan fatal bagi seorang penentu kekuasaan. Di sisi lain Jokowi memang minim reputasi.

Dalam kasus perseteruan dengan Said Didu yang diawali gertak “main ancam” ternyata berakibat pada makan buah simalakama. Akhirnya, pilihan bodoh mesti diambil. Lapor ke Polisi.

Namun dasar hukumnya sangat lemah memakai dua delik yang meragukan pencemaran nama baik dan menyebarkan berita bohong. UU ITE acuannya.

Pencemaran nama baik adalah delik aduan (klacht delict). Untuk tahap awal saja Luhut sudah “down” tidak berani secara jantan melapor sendiri. Tetapi dikuasakan. Atau mungkin hanya minta tolong diadukan.

Jikapun diwakili oleh pengacara dikira ini perkara perdata yang bisa terus diwakili oleh kuasa. Dalam kasus pidana kuasa hukum hanya sebagai pendamping saja.

Berlindung pada delik berita bohong? Lebih parah lagi karena berita bohong pembuktiannya nanti bisa sumier.  Yang dimasalahkan  adalah kalimat “duit duit duit”.

Bagi Didu itu mudah diargumentasikan atau dibuktikan dengan “investasi investasi investasi”. Luhut itu Menko Investasi kok.

Jadi pertarungan bukan pada ujung penghukuman atas tuduhan dengan delik yang lemah melainkan pada tampilan proses hukum yang bernuansa politik.

Luhut bagai “juara bertahan”  sedangkan Said Didu sebagai “penantang”. Beban moral juara jauh lebih berat. Apalagi ia emosional. Meledak ledak dan meledek ledek.

Belum mulai saja Luhut sudah “confuse” nonjok sana sini. Soal “mengejek” dan “batal puasa” dipermasalahkan. Bisa bunuh diri Luhut.

See also  Tinjau Bazar UMKM, Pj. Heru Mudahkan Akses Sembako Murah Bagi Warga Jakarta

Umat Islam yang marah. Bila ini menggelinding bukan mustahil Luhut dekat dengan posisi Ahok menjadi musuh umat Islam. Model kekuatan 212 dapat menggumpal kembali. Artinya pekerjaan berat menghadang Luhut.

Kekuatan Luhut bakal merosot ke bawah lutut. Luhut di internal “inner circle” kekuasaan tidak solid, banyak elemen berseberangan. Maklum berebut pengaruh.

Sementara RRC atau kekuatan bisnis diasporanya akan berhitung untung rugi. Mereka adalah penjudi, “political gamblers”. Bisa habis habisan mendukung bisa pula melepaskan. Konstelasi politik selalu dibaca dan itu sangat fluktuatif.

Luhut yang terlalu banyak lawan dengan serangan masif pada dirinya dapat menjadi rawan untuk menjadi sandaran. Akhirnya posisinya melemah dan ujungnya dibiarkan runtuh. Amputasi jaringan.

Luhut sendiri bukan pribadi yang kuat. Gertak lebih besar daripada gerak. Akibatnya bisa tersedak. Sementara Said Didu sang penantang semakin besar dukungan dan pendukungnya galak galak.

Kecuali menyerah dini dengan menarik kembali pengaduan polisi atau berkompromi dalam posisi menyelamatkan diri, maka sebenarnya tak ada penampakkan ke depan dari  kehebatan Luhut.  Kekuatan Luhut bakal merosot ke bawah lutut.

Jokowi pun ikut kalang kabut. Bisa jadi sasaran berikut. Maklum tandem. (*)

Berita Terkait

Kopdes Merah Putih Solusi Tingkatkan Ekonomi Desa, Wamendes Ariza: Jangan Matikan Usaha yang Ada
Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia
Peringati Hari Buruh, PLN EPI Wujudkan Solidaritas lewat Touring Sosial dan Bantuan ke Pesantren
Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy
BKSAP DPR RI Fasilitasi Tim Medis Ke GAZA
Penyelesaian Masalah Sampah Membutuhkan Komitmen Kepala Daerah
Hadiri IFIS 2025, Menteri PANRB Jabarkan Langkah Strategis Dukung Inklusi Keuangan
Menkeu RI dan Jepang Bahas Hadapi Kebijakan Tarif AS

Berita Terkait

Friday, 9 May 2025 - 20:35 WIB

Kopdes Merah Putih Solusi Tingkatkan Ekonomi Desa, Wamendes Ariza: Jangan Matikan Usaha yang Ada

Friday, 9 May 2025 - 20:28 WIB

Avtur Pertamina Dukung Pemberangkatan 221 Ribu Jamaah Haji Indonesia

Friday, 9 May 2025 - 14:29 WIB

Peringati Hari Buruh, PLN EPI Wujudkan Solidaritas lewat Touring Sosial dan Bantuan ke Pesantren

Thursday, 8 May 2025 - 13:10 WIB

Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Senilai Rp 800 Juta Bagi Pemenang UMK Academy

Wednesday, 7 May 2025 - 15:49 WIB

BKSAP DPR RI Fasilitasi Tim Medis Ke GAZA

Berita Terbaru