DAELPOS.com – Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyebutkan 65 persen angka kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jatim berasal dari Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik. Khusus Surabaya, ia bahkan mewanti-wanti bisa jadi akan menjadi seperti di Wuhan, China, jika penanganan coronanya tidak dilakukan secara baik.
Atas alasan itulah, Joni meminta agar penanganan kasus corona di Surabaya Raya, terutama di Kota Surabaya, tidak setengah-setengah. “Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 27 Mei 2020.
Seperti diketahui, berdasarkan data Covid-19 Jatim per 26 Mei 2020, total kasus positif di Jatim sementara ini sebanyak 3.939 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 2.118 kasus di Kota Surabaya, 542 kasus di Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik 134 kasus. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang diterapkan hingga selesai jilid kedua rupanya belum begitu efektif.
Joni menjelaskan, Gugas Covid-19 Jatim saat ini sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih 1,6, di antaranya memastikan penerapan pembatasan sosial berskala besar. “Rate of transmission Covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya, ketika ada 10 orang (positif Covid-19), dalam satu Minggu jadi 16 orang (positif Covid-19),” tandasnya.
Sedangkan untuk menurunkan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian, Joni menjelaskan pihaknya melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin. Joni mengatakan, Menteri Kesehatan telah memerintahkan kepadanya untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin. “Semuanya kita coba dengan kaidah kesehatan tertentu,” ujar Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu.
Angka kasus corona di Jatim, yang separuh di antaranya disumbang Surabaya, itu menegaskan sorotan Presiden Jokowi yang meminta Gugas Covid-19 pusat agar mendukung upaya pemutusan rantai penularan di Jatim. Ia bahkan meminta pasukan TNI/Polri membantu untuk menekan angka kasus corona di Jatim yang dari hari ke hari kian melonjak.
“Saya ingin gugus tugas dan menteri fokus pada provinsi yang memiliki kasus yang cukup tinggi. Di Jawa terutama agar dibantu memberikan dukungan penuh provinsi Jawa Timur, terutama tentang kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya,” kata Presiden Jokowi dalam pengantar rapat kabinet pada Rabu, 27 Mei 2020. (*)