DAELPOS.com – Pemerintah sebentar lagi akan menggulirkan konsep hidup berdamai dengan covid-19 bernama era new normal, namun yang paling harus kita perhatikan adalah ketersedian pangan bagi rakyat. Pangan merupakan modal utama dalam menjalani kehidupan dalam kondisi apapun.
Sebagaimana diberikan berbagai media, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menyampaikan, pandemi Covid-19 telah mengganggu sektor pertanian. Seperti sektor produksi, distribusi, bahkan pemasaran. Dampaknya adalah pertumbuhan ekonomi yang juga mandek. Selain itu, FAO juga telah memperingatkan adanya ancaman musim kemarau panjang yang bisa berdampak pada krisis pangan.
Untuk mengantisipasi itu, beberapa petani di tanah air tidak mau tinggal diam terutama dalam sektor penanaman agar ketika kemarau tiba, ada yang tersedia untuk menunjang kebutuhan pangan. Seperti yang tersiar di media, laporan yang dilayangkan langsung oleh para petani dari Kabupaten Kerinci – Jambi kepada Kepala BPPSDMP, Izin melapor Bapeltan Jambi terkait kegiatan Tanam dan Panen Minggu II bulan Juni di Kab. Kerinci – Jambi.
Tercatat ada lima yang melakukan panen yang tersebar di lima desa di Kecamatn Depati VII Kabupaten Kerinci – Jambi. “Kami dari Desa: Tebat Ijuk Kec: Depati VII telah mengolah tanah dan persemaian seluas 70 hektar dengan varietas Ciherang atau Mekonga” kata satu perwakilannya M. Rasmi Rio yang merupakan Koordinator Gapoktan Jaya Mandiri M.
M. Rasmi mewakili Gapoktan: Semangat Bersama pimpinan Aswari Gapoktan Sejahtera pimpinan Deswati, Gapoktan Sejahtera pimpinan Deswati, Gapoktan: KAM Sejahtera pimpinan Azwir Ahmad dan Gapoktan Talang Merindu pimpinan Fendar Irawan.
Adapun yang telah melakukan panen dengan varietes ciherang dan mengkonga di Kabupaten Kerinci meliputi Gapoktan Mandiri Tani pimpinan Husrizal seluar 5 hektar dengan total produksi 6 ton. “Kami telah panen komoditi padi sawah varietes ciherang telah panen seluas lima hektar dengan produktifitas enam ton,” pungkas pimpinan Gapoktan Bugenfil Defrianto (*)