Saleh Daulay: Mendikbud Harus Diberhentikan

Sunday, 26 July 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo harus mengevaluasi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai, tak ada prestasi yang membanggakan dari Mendikbud ini. Presiden harus menggunakan hak prerogatifnya untuk memberhentikan Mendikbud.

“Fraksi PAN DPR RI mendesak Presiden Jokowi untuk segera melakukan evaluasi terhadap Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Pasalnya, selama menjabat sebagai menteri belum ada prestasi yang ditorehkan. Padahal, kesempatan besar untuk membuktikan kemampuannya justru sangat terbuka lebar di masa pandemi Covid-19 saat ini,” tegas Saleh Jumat (24/7/2020).

Diungkapkan Saleh, tidak diketahui keahlian spesifik yang dimiliki Nadiem. Kalau dilihat dari latar belakang pendidikannya, dia adalah sarjana hubungan internasional dan masternya adalah MBA. Sementara, bisnis yang digelutinya sebelumnya jadi menteri adalah startup di bidang transportasi. Tidak satu pun dari latar belakang pendidikan dan pekerjaannya yang menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidang pendidikan.

“Alih-alih mencatatkan prestasi selama memimpin Kemendikbud, justru Nadiem sering menimbulkan kontroversi, polemik, dan perdebatan. Yang paling anyar adalah lolosnya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan-perusahaan besar dalam seleksi program organisasi penggerak (POP). Selain itu, banyak juga organisasi dan entitas baru yang dinyatakan lolos dalam seleksi program tersebut,” tuturnya.

Sikap dan kebijakan Nadiem ini, sambung legislator dapil Sumatera Utara II itu, tentu sangat tidak baik. Banyak pihak yang tersinggung. Kebijakan ini pasti tidak sesuai dengan arahan dan keinginan Presiden Jokowi. Apalagi, selama ini Presiden sangat dekat dengan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan ormas keagamaan lain.

“Wajar saja jika kemudian Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan LP Ma’arif PBNU mengundurkan diri dari kepesertaan POP. Ini adalah bentuk protes dari kedua organisasi besar dan tertua di Indonesia tersebut. Nadiem tidak peka. Tidak memahami sejarah pergerakan ormas di Indonesia secara utuh. Insyaallah, tidak sulit mencari pengganti Nadiem. Ada banyak sosok yang jauh lebih menguasai persoalan pendidikan,” harap Saleh.

See also  Lindungi Raja Ampat, Prabowo Minta Evaluasi Izin Tambang

Menurut Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini, gendangnya sekarang ada di Presiden. Semua pihak sekarang menunggu kapan gendang tersebut akan ditabuh. Harus dicari sosok yang mengerti dan menguasai persoalan pendidikan dan kebudayaan untuk memimpin Kemendikbud.

Berita Terkait

Transmigrasi Yogja Fun Run, Wamen Viva Yoga: Sosialisasi Program Kementrans
Gandrung Sewu, Ketika Seni dan Birokrasi Berkolaborasi
Kemnaker Buka Proses Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025
Kemen PU Latih Santri Lirboyo Jadi Tenaga Konstruksi
Kementerian PANRB dan Kemlu Perkuat Diplomasi Pelayanan Publik di Jepang
Menhub: Ramp Check Wajib, Utamakan Keselamatan Nataru 2025/2026
Kolaborasi 28 BUMN, Hutama Karya Turut Sukseskan Seremoni Serah Terima Hasil Program TJSL Olah Sampah Likupang
HKI Rampungkan Pembangunan Ramp Junction Palembang, Kuatkan Konektivitas di Sumatra Selatan

Berita Terkait

Sunday, 26 October 2025 - 13:54 WIB

Transmigrasi Yogja Fun Run, Wamen Viva Yoga: Sosialisasi Program Kementrans

Sunday, 26 October 2025 - 13:45 WIB

Gandrung Sewu, Ketika Seni dan Birokrasi Berkolaborasi

Saturday, 25 October 2025 - 17:05 WIB

Kemnaker Buka Proses Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025

Saturday, 25 October 2025 - 00:50 WIB

Kemen PU Latih Santri Lirboyo Jadi Tenaga Konstruksi

Friday, 24 October 2025 - 20:36 WIB

Kementerian PANRB dan Kemlu Perkuat Diplomasi Pelayanan Publik di Jepang

Berita Terbaru

Nasional

Demi Perdamaian Global, Menag Bertolak ke Vatikan

Sunday, 26 Oct 2025 - 16:36 WIB