Dukung Pemulihan Ekonomi, KemenkopUKM Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi Digital

Friday, 18 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia benar-benar membuat perekonomian nasional porak poranda. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 menjadi anjlok ke level -5,32 persen akibat covid-19. Hal itu terjadi lantaran adanya pembatasan aktifitas dan mobilitas orang dan barang demi menekan angka penularan sehingga aktifitas ekonomi hampir lumpuh. Bahkan beberapa sektor justru terkena dampak paling parah dalam sejarah seperti sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak diantara pelaku UMKM harus gulung tikar akibat pandemi tersebut.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Prof. Rully Indrawan, mengatakan total UMKM nasional sekitar 99,9 persen dari total usaha yang ada di Indonesi. Namun karena sektor usaha ini terkena dampak paling parah maka pergerakan ekonomi nasional menjadi jatuh. Dari sisi lapangan kerja, sektor ini juga menjadi sektor yang paling banyak penyerapannya.

“Dampak pandemi ini memang luar biasa terhadap ekonomi kita, banyak UMKM terdampak secara umum. Karena jumlahnya paling banyak dan penyerapan tenaga kerja juga banyak jadi kalau kena dampak kita semua kerepotan,” kata Prof. Rully saat memberikan sambutannya pada acara Pembukaan Gerai UKM IKM Nusantara di Pusat Grosir Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/9/2020).

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur PT Putera Griya Sentosa (PGS), Tri Kusumawati, Ketua Umum UKM IKM Nusantara, Candra Manggih Rahayu, Kepala Unit Implementasi Kebijakan SP dan Pengawas SP PUR Bank Indonesia Wilayah Solo, Mulyadi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta, Heri Purwoko.

Meski begitu, Prof. Rully menjelaskan bahwa pandemi tersebut juga sedikit banyak memberikan peluang yang baik bagi pelaku UMKM untuk tumbuh kembang. Salah satunya adalah peluang untuk melakukan transformasi bisnis oleh UMKM seperti lebih mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam bertransaksi baik penjualan atau pembelian. Transaksi secara online akhir-akhir ini menjadi suatu hal yang lazim karena dianggap sebagai solusi untuk meminimalisir kontak langsung agar penularan virus covid-19 bisa ditekan.

See also  Rayakan Natal Tahun 2019, KORPRI Kemendagri Komitmen Tingkatkan Pelayanan Menuju Indonesia Maju dan Aman

Oleh sebab itu, Prof. Rully mengapresiasi dukungan dari semua pihak khususnya Bank Indonesia (BI) yang telah mengeluarkan sebuah platform QR Code Indonesian Standard (QRIS). Dengan sistem ini akan semakin memudahkan para pelaku UMKM dalam melakukan transaksi. Dari sisi keamanan dijamin bahwa dengan QRIS transaksi cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Sistem ini tentu saja mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus covid-19 karena transaksi bersifat cashless.

“Dengan inovasi luar biasa ini QRIS diharapkan bisa membantu masalah dan hambatan yang disebabkan oleh pandemi sehingga transaksi bisa secara digital. QRIS ini jadi program nasional dimana semua daerah kita bersama – sama ingin kenalkan mengenai apa dan bagaimana QRIS itu,” sambungnya.

Lebih lanjut, Prof. Rully juga berharap semua pihak dapat memberikan dukungan terhadap UMKM nasional untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Dia berharap Organisasi UKM IKM Nusantara yang telah tersebar di 21 Provinsi bisa bersama-sama pemerintah melakukan pendampingan dan pembinaan bagi UMKM agar bisa bertahan di tengah kondisi yang sulit. Melalui program-program yang disusun oleh UKM IKM Nusantara, Prof Rully menegaskan siap mendukungnya dan berjalan bersama-sama.

“Ini luar biasa, kita berdoa agar UKM IKM Nusantara bisa terus berperan dalam membantu pendampingan terhadap pelaku UMKM kita. Sebelum covid-19 kita udah kordinasi dengan berbagai Kementerian dan Lembaga untuk melakukan konsolidasi bersama dalam membantu UMKM,” pungkas Prof. Rully.

Di tempat yang sama Kepala Unit Implementasi Kebijakan SP dan Pengawas SP PUR Bank Indonesia Wilayah Solo, Mulyadi, menambahkan bahwa tren transaksi digital yang terus meningkat mendorong BI untuk terus mengkampanyekan QRIS. Sistem pembayaran nasional yang sudah terhubung dengan mobile payment ini telah didukung oleh 38 penyelenggara bank dan non bank. Oleh sebab itu dipastikan transaksi dengan QRIS akan lebih aman dan mudah.

See also  Bahu-Membahu KLHK Antisipasi Karhutla

Menurutnya, pelaku UMKM bisa memanfaatkan QRIS ini untuk segala jenis kategori usaha. Untuk bisa terhubung dan memanfaatkan layanan ini dia menyarankan agar pelaku UMKM dapat mendaftarkan diri untuk menjadi merchent dengan cara menghubungi QRIS berizin (https://bit.ly/PJSQRIS). Kemudian pelaku usaha perlu menyiapkan dokumen pendukung seperti buku rekening, smartphone dan lainnya.

“Manfaatnya banyak, bagi pedagang QRIS ini dapat membangun credit profile untuk memudahkan mendapatkan pembiayaan. Semua transaksi tercatat dengan rapi dan masuk ke rekening pemilik dan tentunya murah, mudah dan akan terhindar dari risiko seperti pencurian dan uang palsu,” kata dia.

Sementara itu Ketua Umum UKM IKM Nusantara, Candra Manggih Rahayu,menambahkan pelaku UMKM di Solo dan sekitarnya siap berkolaborasi dengan pemerintah ataupun dengan swasta lainnya untuk pengembangan usahanya. Menurutnya saat ini UKM IKM Nusantara sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan tiga Kementerian yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Sosial. Kerja sama yang dibangun oleh UKM IKM Nusantara dengan ketiga Kementerian tersebut diantaranya meliputi pengembangan usaha bagi UMKM nasional.

“Saya harap dengan kehadiran Pak Sesmen (Prof. Rully) di sini juga memberikan peluang bagi kita untuk bekerja sama juga. Kita tahu program-program di Kementerian Koperasi dan UKM begitu banyak dan sangat dibutuhkan oleh UMKM di Solo dan wilayah lainnya,” kata Candra.

Berita Terkait

Sekolah Kedinasan 2025 Segera Dibuka, Pemerintah Siapkan 3.252 Formasi Nasional
Optimalkan Program ‘Scaling Up’, Kementerian PANRB Libatkan Instansi Terkait
Musrenbang Polri 2025, Menteri Rini: Polri Punya Peran Sentral dalam Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Program Prioritas Pemerintah
Apresiasi Prabowo Soal Polemik Empat Pulau, LaNyalla Minta Para Pembantu Presiden Ambil Pelajaran
Wamen Viva Yoga Apresiasi GMH Dukung Program Transmigrasi
Mentan Dampingi Prabowo dalam Kunjungan ke Singapura
Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Kementerian PU Komitmen Jaga Konsistensi Pembangunan Jalan dan Jembatan di Indonesia
Menteri PANRB Usul Pengelolaan SDM dan Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang Lebih Fleksibel

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Friday, 20 June 2025 - 15:12 WIB

Sekolah Kedinasan 2025 Segera Dibuka, Pemerintah Siapkan 3.252 Formasi Nasional

Friday, 20 June 2025 - 13:07 WIB

Optimalkan Program ‘Scaling Up’, Kementerian PANRB Libatkan Instansi Terkait

Thursday, 19 June 2025 - 17:39 WIB

Musrenbang Polri 2025, Menteri Rini: Polri Punya Peran Sentral dalam Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Program Prioritas Pemerintah

Wednesday, 18 June 2025 - 18:31 WIB

Apresiasi Prabowo Soal Polemik Empat Pulau, LaNyalla Minta Para Pembantu Presiden Ambil Pelajaran

Tuesday, 17 June 2025 - 22:38 WIB

Wamen Viva Yoga Apresiasi GMH Dukung Program Transmigrasi

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB

Dr. Mardani Ali Sera sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) untuk periode 2025-2030. ( foto Istimewa )

Berita Utama

Mardani Ali Sera: “PKS Harus Keluar dari Middle Party Trap”

Tuesday, 24 Jun 2025 - 09:29 WIB