DAELPOS.com – Dengan pengalaman penyelenggaraan Asian Games ke-18 pada 2018 silam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyiapkan venue utama dan lapangan latihan untuk Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021. Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2020, Kementerian PUPR ditugaskan melaksanakan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp 314,82 miliar.
Kedua stadion utama yang akan segera direnovasi adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan Stadion Manahan, Solo. Sementara untuk 15 lapangan latihan dengan rincian 3 lapangan di Palembang, Sumatera Selatan yakni Lapangan Atletik, Baseball, dan Panahan; 3 lapangan di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat yakni Lapangan IPDN, UNPAD, Sidolig; 4 lapangan di Solo, Jawa Tengah yakni Lapangan Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, Kota Barat; 1 lapangan di Madura, Jawa Timur yakni Lapangan Bangkalan; 4 lapangan di Bali yakni Lapangan Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Kapten Japa, dan Gelora Samudra Kuta.
Presiden Joko Widodo saat memimpin Rapat Terbatas tentang persiapan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20, Selasa (20/10/2020), berpesan agar Indonesia dapat meyakinkan kepada dunia bahwa Indonesia aman dan siap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021.
“Ini yang paling penting, kita harus meyakinkan bahwa Indonesia telah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga sangat aman untuk dikunjungi dan dijadikan tempat untuk penyelenggaraan U-20 Tahun 2021,” kata Presiden melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor.
Anggaran renovasi oleh Kementerian PUPR sebesar Rp 314,82 miliar berasal dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) TA 2020-2021. Pelaksanaan pembangunannya dibagi menjadi 3 paket pekerjaan yakni Paket 1 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Bali, lalu Paket 2 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Jabar, Jatim dan Sumsel, dan Paket 3 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Kota Surakarta. Seluruh pekerjaan fisik ketiga paket tersebut dilaksanakan mulai akhir Oktober 2020 hingga akhir April 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau persiapan renovasi Stadion I Wayan Dipta di Bali beberapa waktu lalu menyampaikan renovasi yang akan dilakukan untuk Stadion I Wayan Dipta meliputi perbaikan mayor yang mencakup pekerjaan rehabilitasi struktur, arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), perbaikan lapangan, perbaikan pencahayaan, perbaikan kursi dan papan skor (scooring board), serta penataan kawasan termasuk penataan parkir.
“Rumput akan kita ganti sama seperti di Stadion GBK, drainase di pinggir lapangan akan diperbaiki termasuk lintasan lari. Untuk pencahayaan juga masih kurang karena ada syarat minimum dari FIFA seperti di Stadion Manahan dan kursi penonton. Kemudian yang di dalam untuk para pemain fasilitas pendukungnya seperti ruang ganti, toilet, semua juga harus ada standarnya seperti di GBK,” ujar Menteri Basuki.
Sementara untuk Stadion Manahan Kota Solo secara kualitas siap digunakan dan hanya membutuhkan tambahan perbaikan minor yang meliputi peningkatan Lux lampu sesuai standar dan penambahan turnstiles. Sebelumnya renovasi besar telah dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak Agustus 2018 di Stadion Manahan yang kini telah kembali menjadi icon Kota Solo serta turut meningkatkan prestasi olahraga di Solo khususnya.
Pencahayaan Stadion Manahan menggunakan lampu LED berkekuatan tinggi dengan sistem penerangan field of play (FOP) 1.500 lux. Lapangan stadion ditanami rumput berjenis Zoysia Japonica, sama dengan yang digunakan di Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki keunggulan lebih hijau dan berakar kuat. Selain itu juga dilengkapi dengan kursi penonton berkapasitas 20.000 penonton menggunakan kursi tunggal (single seat), fasilitas ruang ganti pemain yang dilengkapi kolam berendam air panas (jacuzi) untuk masing-masing tim dan ruang pemanasan atlit serta sejumlah fasilitas lain.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah menyetujui usulan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan menetapkan 6 kota sebagai tuan rumah, yang masing-masing dilengkapi dengan 4 lapangan latihan sesuai standar FIFA.
Selain 2 venue utama dan 15 lapangan latihan yang ditangani Kementerian PUPR, beberapa stadion lain ditangani Pemerintah Daerah (Pemda) antara lain Stadion Gelora Bung Tomo dan 3 lapangan latihan oleh Pemkot Surabaya, Stadion Si Jalak Harupat oleh Pemkab Bandung, Stadion Utama GBK dan 3 lapangan latihan oleh Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan Stadion Bumi Sriwijaya oleh Pemprov Sumsel. (*)