DAELPOS.com – Melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam menjadikan akreditasi program studi (prodi) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sebagai salah satu program prioritas. Diktis telah menyiapkan anggaran Rp22miliar untuk proses akreditasi sekitar 791 prodi.
“Tahun 2021 harus lebih cepat lagi dalam melakukan akreditasi program studi. Prioritasnya adalah Prodi pada perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) dengan dana yang disiapkan 22 Milyar. Data yang siap diakreditasi sejumlah 791 prodi,” ungkap Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Suyitno, saat memberikan arahan terkait program tahun anggaran 2021 di depan para Kepala Subdirektorat Diktis, Kepala Seksi dan pejabat fungsional tertentu (JFT) di Jakarta, Selasa (05/01).
Akreditasi prodi, kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, akan menjadi pintu masuk akreditasi institusi. Hal ini harus didukung dengan kehadiran Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Sebab, asesor di BAN-PT untuk Prodi di lingkungan Diktis, khususnya bidang keagamaan, terbatas. Sehingga, diperlukan keberadaan LAM Keagamaan.
“Proses pengajuan LAM Keagamaan ini, alhamdulillah sudah berjalan sesuai prosedur. Semoga proposal studi kelayakan LAM Keagamaan yang telah disubmit akhir tahun 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera diproses. Sehingga, Kementerian Agama dapat diberikan mandat untuk menjalankan amanah dari LAM tersebut. Syukur hal itu bisa dimulai pada tahun 2021 ini,” demikian harapan mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ini.
Tahun 2021 ini, Diktis juga akan melakukan penguatan Ma’had al-Jamiah di PTKI. Ini dilakukan bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. “Pada masa pandemi ini, di mana pembelajaran model daring atau pembelajaran jarak jauh diberlakukan, maka program Ma’had al-Jamiah, sekurangnya setahun para mahasiswa ikut dengan pesantren terdekatnya. Tentu saja, pondok pesantren yang sesuai dengan kriteria, seperti protokol kesehatan harus ketat dan jaringan internet harus kuat. Semua itu harus disiapkan dengan matang awal tahun 2021 ini,” ujarnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani yang juga hadir dalam rapat, meyakini hal tersebut akan terwujud dengan kerja sama semua pihak, terutama kerja tim Diktis. “Saya percaya dengan sepenuhnya, apa yang direncanakan oleh Direktur Diktis, insya Allah, akan terwujud. Sebab, saya juga mendorong direktorat lain di Pendidikan Islam ini supaya dapat jalan bersama untuk mewujudkan visi misi agung dari Kementerian Agama RI,” ujarnya.
“Berjalan cepat itu penting, tetapi langkah bersama itu jauh lebih mudah akan mewujudkan program prioritas yang berdampak pada masa-masa yang akan datang,” sambung Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung itu.
Rapat pimpinan itu dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 4-5 Januari 2021 di kantor Kementerian Agama, melalui daring dan luring, dengan protokol kesehatan yang ketat.