Belajar dari India, Roadmap yang Jelas untuk Vaksinasi

Monday, 18 January 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh @mardanialisera

DAELPOS.com – Bismillah, program vaksinasi telah dimulai pada 13 Januari yang lalu. Namun sampai sekarang kita msh belum melihat roadmap yang jelas terkait program vaksinasi ini. Jangan sampai kita terlalu sibuk melihat presiden di vaksin duluan dan kasus influencer pasca menerima vaksin. Banyak hal penting yang harus segera dilakukan.

Kasus India bisa dijadikan contoh. Selain memiliki jumlah penduduk yang sama-sama besar, India disebut-sebut akan melakukan vaksinasi terbesar di dunia. Ada 300 juta warga dari total 1,3 miliar jiwa yang divaksin pada Juli tahun ini. Lalu ada 3.006 pusat vaksinasi yg didirikan di seluruh India.

Program imunisasi polio, serta BCG dalam program vaksinasi Covid-19 merupakan pengalaman yang dijadikan rujukan oleh India. Selain itu, sekitar 150rb petugas kesehatan yg tersebar di 700 distrik telah dilatih secara khusus.

Apa yang sudah dan akan dilakukan India layak menjadi pengingat kita untuk tidak main-main dalam melakukan program vaksinasi ini. Salah satu problem ada di komunikasi. Akan sulit ketika komunikasinya tidak tepat karena akan menimbulkan kesimpang siuran ditengah masyarakat.

Contoh mengapa vaksin yang dipilih Sinovac, berapa banyak masyarakat yang telah divaksin dan sebagai nya. Jangan sampai program 70 Triliun ini sia-sia bila distribusi informasinya tidak tepat. Vaksin penting, namun harus diiringi dengan komunikasi yang efektif.

Kemudian kita juga patut bertanya dengan target yang ditetapkan pemerintah; Maret 2022, 188 juta warga Indonesia tervaksinasi. Namun hingga kini Puskesmas sebagai garda  terdepan belum dimaksimalkan dengan baik. Kita memiliki Puskesmas yang tersebar di 9000an kecamatan dengan jumlah mencapai 10.166

Memastikan peningkatan sarana prasarana dan kesiapan seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai garda terdepan utk mampu menangani penyakit katastropik yang membutuhkan pemantauan pasien secara rutin sehingga meminimalisir rujukan pasien ke RS penting dilakukan di masa pandemi ini

See also  Kementerian Investasi Berhasil Kawinkan 89 PMA/PMDN dengan 383 UMKM. Total Nilai Kerja Sama Capai Rp2,73 Triliun

Berulang kali saya menyatakan, seharusnya Covid-19 mengajarkan kepada kita bagaimana melakukan transformasi dan reformasi kesehatan serta penguatan pelayanan kesehatan dasar. Jika pelayanan kesehatan dasar nya kurang kuat, program apapun yg diturunkan akan lama sekali sampai ke masyarakat.

Berita Terkait

Kementerian PANRB Dukung Langkah Penguatan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online
PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan
Penataan Distribusi LPG 3 Kg Pengecer Berperan Menjadi Sub Pangkalan
DPR: Pemerintah Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional
Daerah Padat Penduduk Jadi Sasaran Temuan Kasus TBC
Kemenag Tindaklanjuti Instruksi Prabowo terkait Efisiensi Anggaran
Dana Desa Capai Rp 71 Triliun, Mendes Yandri Tidak Akan Mentolerir Penyeleweng Dana Desa
Terima BUMP Indonesia, Wamen Viva Yoga: Banyaknya Dukungan Pemberdayaan Petani Transmigran Mempercepat Terwujudnya Swasembada Pangan

Berita Terkait

Tuesday, 4 February 2025 - 10:14 WIB

PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan

Tuesday, 4 February 2025 - 09:04 WIB

Penataan Distribusi LPG 3 Kg Pengecer Berperan Menjadi Sub Pangkalan

Monday, 3 February 2025 - 14:24 WIB

DPR: Pemerintah Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional

Sunday, 2 February 2025 - 15:20 WIB

Daerah Padat Penduduk Jadi Sasaran Temuan Kasus TBC

Sunday, 2 February 2025 - 15:13 WIB

Kemenag Tindaklanjuti Instruksi Prabowo terkait Efisiensi Anggaran

Berita Terbaru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir / foto ist

Berita Utama

Erick Thohir Apresiasi DPR Setujui Proses Naturalisasi Ole Romeny

Tuesday, 4 Feb 2025 - 19:25 WIB