DAELPOS.com – PADA usia tertentu, ketika istilah “Tuhan” telah masuk ke dalam otak anak, tidak sedikit anak yang bertanya lebih lanjut.
Misalkan ia bertanya: “Tuhan itu seperti apa sih, Ma? Bisakah aku melihatNya?”
Banyak orangtua kebingungan menjawab pertanyaan si “kritis cilik” itu. Tidak sedikit yang malah memberi jawaban menggantung. Seperti: “Nanti kalo kamu besar, kamu pun pasti akan tahu tentang Tuhan, nak.”
Ada pula orangtua yang menjawab, misalnya, begini: “Tuhan itu pencipta langit dan bumi, nak. Dia tak terlihat, tapi Dia bisa melihatmu.”
Tentu penjelasan itu belumlah lengkap dalam memenuhi harapan anak yang seringkali butuh penjelasan jauh lebih konkrit, berbasis pengamatan nyata dirinya.
Ketahuilah, setiap anak itu merupakan peneliti junior yang amat berbakat. Sehingga
untuk menghadapi anak yang bertanya tentang keberadaan Tuhan, Anda pun bisa mengajaknya mempraktekkan sebuah penelitian sederhana bersamanya. Yakni sebagai berikut:
a. Minta anak mengambil gelas berisi air masak, gula pasir, dan sendok teh. Letakkan semua di atas meja.
b. Minta anak cicipi air masak itu dan minta ia menyebutkan rasa dari air masak itu.
c. Lalu minta ia masukan beberapa sendok gula ke gelas berisi air masak tadi.
d. Minta anak mengaduknya hingga kristal gula larut bersama air.
e. Minta ia cicipi lagi air yang telah diaduk gula itu, dan minta ia menyebut rasanya.
f. Tanyakan padanya ke mana kristal gula yang sebelumnya dimasukkan ke dalam air itu.
Bantulah mengarahkan jawabannya, bahwa kristal gula itu telah larut menyatu bersama air.
Nah, setelah itu jelaskan pada anak, misalnya, seperti ini:
“Tuhan itu tak terlihat, Nak, atau gaib. Tapi kamu bisa melihat Tuhan dengan melihat ciptaaNya. Seperti pohon, binatang, gunung, laut dan sebagainya.”
“Sebagaimana gula yang tadi bersama-sama kita saksikan larut di air tadi. Meskipun kristalnya tidak terlihat lagi usai diaduk, tapi keberadaan gula itu masih tetap bisa kita rasakan lewat manisnya air itu. Tuhan pun begitu, Nak. Dia tidak bisa dilihat, tapi kamu bisa merasakan keberadaanNya di dunia dan alam raya ini lewat segala makhluk dan benda-benda yang merupakan ciptaanNya.”
Demikianlah cara menjawab pertanyaan anak Anda yang mulai bertanyaa tentang Tuhan. Semoga tips singkat ini dapat membantu para keluarga muda yang memiliki anak Belia. Semoga bermanfaat.[***]
OLEH: NANANG DJAMALUDIN
Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nasional (JARANAN), Konsultan Keayahbundaan dan Perlindungan Anak.