PAN: Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020 Memprihatinkan

Thursday, 19 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com = Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) menilai pertumbuhan ekonomi selama tahun 2020 cukup memprihatinkan, karena perekonomian Indonesia selama tahun 2020 tidak bisa keluar dari resesi ekonomi. Juru Bicara F-PAN DPR RI Slamet Ariyadi memaparkan, sejak triwulan I, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 2,97 persen, selanjutnya, triwulan II pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami minus 5,32 persen.

“Sementara pada triwulan III pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami minus 3,49 persen. Hal ini berarti Indonesia masuk kategori resesi ekonomi,” kata Slamet saat membacakan pandangan Fraksi PAN terhadap RUU Tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (19/8/2021).

Lebih lanjut terkait pengangguran dan kemiskinan, lanjut Slamet, Program Perlindungan Sosial PC-PEN pada tahun 2020 dinilai F-PAN kurang mampu untuk menahan laju kenaikan kemiskinan dan pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka naik sebesar 1,8 persen menjadi 7.07 persen. Begitu pula dengan tingkat kemiskinan yang kembali menyentuh angka psikologi di atas 10 persen yaitu 10,19 persen pada 2020.

“Naiknya pengangguran dan kemiskinan secara langsung juga mengakibatkan naiknya rasio gini 0,380 menjadi 0,385. Kenaikan rasio gini dikhawatirkan dapat menimbulkan permasalahan sosial akibat kesenjangan yang terlalu lebar dantara miskin dan kaya,” tambah Anggota Komisi IV DPR RI itu.

Selain itu, terkait permasalahan insentif perpajakan, F-PAN mengapresiasi kebijakan insentif perpajakan, karena program ini tidak hanya dapat membantu usaha kecil dan mikro, namun juga kelompok usaha besar terutama dalam menjaga cash flow di tengah tekanan penurunan omset, sehingga angka PHK dapat ditekan.

“Meski demikian, Fraksi PAN sangat menyayangkan pemberian insentif pajak yang diberikan kepada kalangan atas dengan menghilangkan PPnBM, Hal ini tentu saja merupakan kebijakan yang salah sasaran, karena mereka yang mendapatkan kebijakan tersebut adalah orang yang mempu membayar pajak PPnBM,” tutur legislator dapil Jawa Timur XI ini. 

See also  PAN Minta Mendikbud Masukkan KH. Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB