DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021). Dukungan prasarana air baku dilakukan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar yang direncanakan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai.
Turut hadir dalam kunjungan Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Uni Eropa, dan Country Director World Bank.
Presiden Jokowi menyampaikan pembangunan pusat persemaian bibit merupakan bentuk keseriusan Indonesia dalam menangani dampak perubahan iklim. Diharapkan pada Januari 2022 bibit tanaman yang telah tumbuh dapat ditanam pada berbagai lokasi untuk melindungi kawasan rentan banjir, longsor, dan rehabilitasi lahan-lahan kritis.
“Kita tunjukkan nursery center ini bisa setahun memproduksi 12 juta bibit. Kita harapkan dengan membangun pusat persemaian seperti ini, kita akan kurangi risiko bencana di hulunya, utamanya untuk banjir selain perbaikan lingkurang,” kata Presiden Jokowi.
Pusat Persemaian Modern Rumpin memiliki luas lahan 15 hektar menjadi role model pemulihan lingkungan melalui pendekatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Persemaian ini mampu menyediakan bibit dengan skala besarbesar di antaranya bibit pohon Albasia, Sengon, Mahoni, Jati, dan Eucalyptus Pelita yang dapat dimanfaatkan untuk pemulihan lahan-lahan kritis.
Dukungan prasarana air baku untuk persemaian bibit pohon merupakan hal baru bagi Kementerian PUPR, karena biasanya air baku disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.
“Ke depannya Kementerian PUPR akan lebih intensif berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membangun Nursery Centre yang sangat penting sebagai upaya rehabilitasi lahan kritis dan mengurangi risiko bencana,” tutur Menteri Basuki.
Pemanfaatan air baku bagi bibit-bibit tanaman di Rumpin bersumber dari sungai yang tidak jauh dari lokasi persemaian. Selajutnya dialirkan menggunakan pompa ke intake dan kolam penampungan (water pond). Setelah beberapa saat diendapkan, air dipompa kembali menuju unit filtras berkapasitas 11 m3 dan tangki air berkapasitas 640 m3, kemudian didistribusikan menggunakan pipa ke lahan persemaian dengan sistem sprinkler.
Pembangunan prasarana air baku dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung – Cisadane, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR sejak 6 Juli 2021 dengan kontraktor pelaksana PT. Rafa Karya Indonesia. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN senilai Rp11,9 miliar dengan progres konstruksi telah mencapai 97% dan ditargetkan selesai 27 Desember 2021.
Hadir pada kesempatan tersebut, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Iriandi Azwartika, dan Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Hery. (*)