DAELPOS.com – Baru-baru ini Dinamika Survei Indonesia (DSI) merilis hasil penelitiannya terkait partai politik (parpol) yang akan dipilih masyarakat di Pemilu 2024 mendatang.
Dari hasil survei yang dilakukan sejak 22 Desember 2021-6 Januari 2022, DSI mengatakan, jika elektabilitas PDIP mengalami penurunan. Sedangkan Partai Golkar justru naik, dan menempel ketat partai pemenang Pemilu 2019 lalu itu.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.988 orang di 34 provinsi secara proporsional dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error sebesar 2,2 persen.
Koordinator Survei Nasional DSI, Permadi Yuswiryanto menyebutkan bahwa pilihan masyarakat terhadap partai politik (parpol) cenderung memperlihatkan kemapanan preferensi mereka.
“Dua tahun terakhir, pilihan masyarakat terhadap partai tidak begitu beranjak jauh dengan hasil Pemilu 2019,” kata Permadi dalam salinan rilisnya, Senin (10/1/2022).
“Meskipun demikian, dinamika tingkat keterpilihan parpol tetap terbuka selama tiga tahun ke depan, hingga jelang Pemilu 2024,” sambungnya.
Menurut hasil survei, jelas Permadi, parpol yang saat ini memiliki kursi di DPR RI, hanya delapan parpol berpeluang lolos ambang batas parlemen 4 persen sebagai salah satu syarat untuk bertahan di lembaga legislatif nasional tersebut.
Sementara partai-partai baru tidak ada yang lolos melewati ambang batas yang ditentukan. Dalam survei tersebut, PDIP berhasil menempati posisi pertama dengan elektabilitas 13,9 persen, meski menurun dari Pemilu 2019.
“Hal ini terpotret dari pilihan responden dalam survei, ketika diminta untuk memilih parpol jika pemilu digelar saat survei dilakukan, di mana PDI Perjuangan masih menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 13,9 persen walau hasil menunjukan penurunan dibandingkan hasil Pemilu 2019,” ungkap Permadi.
PDIP disusul oleh Golkar 13,6 persen dan di urutan ketiga Gerindra dengan 13,3 persen.
Selanjutnya ada PKS 6,7 persen, PKB 6,2 persen, NasDem 5,7 persen, Demokrat, 5,2 persen, dan PAN 4,2 persen. Selain itu, ada partai-partai yang tidak berpeluang lolos ambang batas alias di bawah 4 persen.
Di antaranya, PPP 2,1 persen, Perindo 1,9 persen, Hanura 1,3 persen, PBB 1,2 persen, Garuda 1,1 persen, PSI 1,1 persen, Berkarya 0,8 persen, PKPI 0,6 persen. Di sisi lain, responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided) sebanyak 17,7 persen.