Efisiensi Kampanye Pemilu 2024 Menjadi Jalan Tengah

Wednesday, 18 May 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia. ( foto istimewa )

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia. ( foto istimewa )

DAELPOS.com – Setelah mengalami masa pandemi, banyak pihak semakin sadar dan mengambil hikmah bahwa kesehatan menjadi hal yang utama dan terpenting bagi semua orang. Pemanfaatan teknologi digital juga semakin maksimal, efektivitasan dan efisiensi dalam bekerja serta bersosialisasi menjadi masif, tak terkecuali dalam pesta demokrasi pemilu. Komisi II DPR RI dan KPU pun sepakat masa kampanye dalam Pemilu 2024 menjadi 75 hari.

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, keputusan mengenai masa kampanye 75 hari diambil setelah menemui jalan tengah antara pilihan waktu 92 atau 60 hari. Kesepakatan itu diambil setelah melakukan konsinyering bersama antara kedua belah pihak selama masa reses.

“Metodologi kampanye saat ini sudah berubah. Dulu orang berlomba-lomba mengumpulkan massa yang banyak untuk mengkampanyekan diri. Pasca pandemi salah satu hikmahnya adalah orang bisa bertemu ribuan orang dengan virtual. Kita menganggap rapat umum dengan undangan puluhan ribu massa sudah tidak efektif. Kalau dulu membuat rapat umum persiapannya bisa seminggu,” jelas Doli dalam keterangannya pada Selasa (17/5/2022).

Doli menjelaskan, bahwa kampanye saat ini juga sudah tidak dengan masa sebelumnya yang banyak mengumpulkan massa untuk menarik suara. Namun saat ini dengan adanya teknologi proses penarikan suara elektoral bisa lebih diefisiensi. Oleh sebab itu para pemangku kepentingan sepakat bahwa masa kampanye dipersingkat.

“DPR, pemerintah, dan penyelenggara pemilu sepakat bahwa masa kampanye harus lebih singkat. Karena zaman sudah berubah sekarang, pada saat ini kalau disebut sosialisasi sejak setelah pemilu 2019 semua orang sudah tidak dibatasi mengenai sosialisasi partai politik bahkan sekarang beredar setiap dua minggu sekali muncul hasil survei tentang pencalonan presiden dari masing-masing partai politik,” papar Doli.

See also  Kekang Pergerakan Kelompok Radikal, Habib Syakur Dukung Personil Densus 88 Antiteror Ditambah

Selain itu penentuan masa kampanye juga dipengaruhi oleh proses penyiapan dan pendistribusian logistik yang membutuhkan waktu cukup lama. “Ini yang jadi masalah karena selama ini pengadaan logistik pemilu dilaksanakan setelah Daftar Calon Tetap (DCT). Kampanye dilakukan 3 hari setelah DCT. Karena cetak kertas suara bisa terjadi setelah ditetapkan DCT-nya baik dari Caleg dan Capresnya dan segala macam,” ungkapnya.

Doli mengungkapkan, dalam rapat tersebut pihak KPU juga meminta pemerintah untuk membantu proses pembuatan regulasi sehingga pengadaan dan retribusi logistik memungkinkan dalam kurun waktu 75 hari. “Kita setuju 75 hari, dengan catatan bahwa KPU meminta kepada pemerintah membuat regulasi yang memungkinkan pengadaan dan retribusi itu lebih mudah dan lebih cepat dan aman. Bentuknya seperti apa belum tahu,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, KPU, Pemerintah dan Komisi II masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan aturan sengketa Pemilu baik dalam masa proses atau saat penghitungan hasil. “Soal mekanisme prosedur penyelesaian sengketa proses atau sengketa hasil. Nanti akan dalam waktu dekat mencari waktu, kami pimpinan Komisi II, Mendagri, KPU dan Bawaslu akan bertemu MA dan MK untuk mencari solusi itu,” pungkas Doli.

Berita Terkait

Prabowo Pantau Quick Count Pilkada 2024 di Hambalang
Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput
Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa
Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”
Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar
HUT ke-60 Partai Golkar, Dihadiri 3 Ribu Jaro Ade Ajak Kader Kuatkan Solidaritas
Hadiri Ujian Terbuka AHY, LaNyalla Berharap Disertasi Menteri ATR/BPN Wujudkan Indonesia Emas
Haidar Alwi: Waspada Operasi Adu Domba, Untuk Memecah Belah Anak Bangsa.

Berita Terkait

Tuesday, 19 November 2024 - 09:16 WIB

Pantau Pilkada Serentak 2024: GKR Hemas Ajak JaDI Lakukan Pendidikan Politik Kebangsaan dari Akar Rumput

Thursday, 14 November 2024 - 18:54 WIB

Ketua DPD RI: Keseimbangan Demokrasi dan Ekologi Dibutuhkan Untuk Masa Depan Bangsa

Tuesday, 12 November 2024 - 10:12 WIB

Bala Gibran, Ridwan Kamil Hadiri Tasyakuran Rahayu Saraswati, Ajak Masyarakat Bersatu “RIDO”

Monday, 28 October 2024 - 17:03 WIB

Ratusan Relawan RIDO Gelar dan Nobar Debat Pilkada di DPD Golkar

Monday, 28 October 2024 - 16:51 WIB

HUT ke-60 Partai Golkar, Dihadiri 3 Ribu Jaro Ade Ajak Kader Kuatkan Solidaritas

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

H-1 Pilkada, Jasa Marga Catat 136 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Wednesday, 27 Nov 2024 - 21:34 WIB

Ekonomi - Bisnis

Jelang Nataru, KAI Masih Sediakan Tiket 2.685.760 Kursi

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:31 WIB

ilustrasi / foto ist

Ekonomi - Bisnis

AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:21 WIB

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati / foto ist

Nasional

Kemendag Ajak Lebih Banyak Eksportir Rambah Pasar Arab Saudi

Wednesday, 27 Nov 2024 - 17:18 WIB