Ini Usulan Indonesia Atasi Masalah Negara Miskin di Afrika

Saturday, 15 July 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Indonesia sepakat memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Peningkatan kapasitas SDM, restrukturisasi keuangan, dan transfer teknologi disuarakan untuk mengatasi persoalan negara-negara tersebut.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Ivanovich Agusta, menyampaikan pendapatan Indonesia dalam sesi Negara-negara Afrika, Negara Terbelakang dan Negara Berkembang Terkurung Daratan: Mengubah Arus, Mendapatkan Kembali Landasan yang Hilang serta Memulai Jalan menuju SDGs, Kamis (13/7/2023) waktu setempat.

Sesi lintas negara ini menjadi bagian dari High-Level Political Forum on Sustainable Development 2023. Pertemuan berlangsung pada tanggal 10-20 Juli 2023 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Pertemuan ini dihadiri delegasi dari 196 negara. Indonesia pamerkan hasil-hasil SDGs tingkat nasional sampai desa, serta menyajikan seminar bertajuk Driving Changes at the Local Level: Innovative Approaches to Localize the SDGs.

“Jauh sebelum krisis saat ini muncul, Indonesia telah sepakat untuk memberikan perhatian khusus kepada negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan,” jelas Ivanovich

Upaya Ini dijalankan dalam upaya memastikan tidak ada negara yang tertinggal.

Saat ini ada 46 negara terbelakang, yang mencakup 33 negara di Afrika, serta 32 negara berkembang yang terkurung daratan, mencakup 17 negara-negara Afrika.

Negara-negara itu secara tidak proporsional tetap rentan terhadap krisis global dan guncangan eksternal.

Karena itu, penting bagi masyarakat internasional untuk bekerja sama mendukung negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan.

Terutama, kaya Ivanovich, dalam menanggapi krisis, memajukan pemulihan dan kemajuan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Indonesia mengajukan tiga poin penyelesaian. Pertama, mereformasi arsitektur keuangan internasional agar dapat memberikan akses yang lebih baik bagi negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan.

See also  Bareskrim Periksa Saksi di Lantai 6 Terkait Kebakaran Kejagung

Akses yang baik kepada sumber daya keuangan akan meningkatkan stabilitas keuangan. Akses keuangan yang baik juga mendukung implementasi kebijakan dan inisiatif yang telah diuraikan dalam Agenda Afrika 2063, Program Aksi Doha, dan Program Aksi Wina.

Melihat kondisi mutakhir, penting pula mendukung negara-negara tersebut dalam mengelola utang. Ini bisa dijalankan melalui inisiatif keringanan utang, restrukturisasi utang, dan strategi pengelolaan utang yang berkelanjutan.

Hasilnya akan dapat mengalokasikan ruang fiskal lebih baik, serta mendorong stabilitas ekonomi jangka panjang.

Kedua, memperkuat bantuan teknis dan peningkatan kapasitas, khususnya dalam pembangunan manusia. Masyarakat, khususnya penduduk muda dan usia kerja, merupakan aset penting guna membangun ketahanan serta memajukan Agenda Pencapaian SDGs 2030.

Berinvestasi pada manusia juga dapat meningkatkan kemampuan negara untuk merancang dan menerapkan strategi serta kebijakan pembangunan yang efektif di masa depan.

Ketiga, mempromosikan transfer teknologi dan meningkatkan kapasitas inovasi teknologi negara, untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Ini bisa dijalankan melalui perjanjian transfer teknologi, kerja sama negara Selatan-Selatan, dan kemitraan pemerintah dengan sektor swasta.

“Melalui kesempatan ini, Indonesia ingin sekali lagi menggarisbawahi, bahwa solidaritas dan kerja sama internasional sangat penting untuk mendukung lebih lanjut negara-negara Afrika, negara terbelakang dan negara berkembang yang terkurung daratan,” pungkas Ivanovich.

Berita Terkait

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah
Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi
Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Thursday, 3 July 2025 - 13:57 WIB

Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional

Thursday, 3 July 2025 - 10:42 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

Wednesday, 2 July 2025 - 18:43 WIB

Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terbaru

Megapolitan

DKI-Kemenparekraf: Jakarta Kota Global

Friday, 4 Jul 2025 - 21:23 WIB

Olahraga

Pelatnas Coret 4 Pemain Jelang Kejuaraan Voli Asia U-16

Friday, 4 Jul 2025 - 21:01 WIB

Berita Terbaru

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia

Friday, 4 Jul 2025 - 20:56 WIB

Berita Utama

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 Jul 2025 - 20:53 WIB