Realisasi Investasi Semester I 2023, Kementerian Investasi Optimis Pertumbuhan Ekonomi Tetap di Atas 5%

Friday, 21 July 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data capaian realisasi investasi untuk periode April – Juni (Triwulan II) dan Januari – Juni (Semester I) tahun 2023 di kantor Kementerian Investasi/BKPM pagi ini (21/7). Realisasi investasi Triwulan II tahun 2023 mencapai Rp349,8 triliun yang meningkat 6,3% dibanding dengan triwulan sebelumnya dan meningkat 15,7% dibanding periode yang sama tahun 2022. Serapan tenaga kerja Indonesia (TKI) pada Triwulan II 2023 ini sebanyak 464.289 orang.

Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari – Juni (Semester I) Tahun 2023 mencapai Rp678,7 triliun atau meningkat sebesar 16,1% dibanding dengan periode yang sama pada tahun lalu dan berhasil menyerap 849.181 orang TKI. Capaian tersebut telah memenuhi 48,5% dari target realisasi investasi tahun 2023 yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi persnya pagi tadi  (21/7) menyampaikan capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah, insyaallah saya jadinya optimis karena kita sudah lewati satu semester. Terima kasih banyak kepada tim DPMPTSP dan Kementerian Investasi. Realisasi ini adalah hasil kolaborasi semua elemen bangsa. Kalau tren ini terus terjadi sekalipun memasuki tahun politik dan kita bisa jaga kondisi, maka target bisa tercapai dan mungkin juga sektor lain bisa sama dan pertumbuhan ekonomi kita bisa tetap di atas 5%,” kata Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan dalam paparannya bahwa kontribusi penanaman modal asing (PMA) pada Triwulan II 2023 mencapai 53,3% dari total investasi atau sebesar Rp186,3 triliun yang merupakan nilai tertinggi sejak 2019. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor asing yang terus meningkat terhadap kebijakan pemerintah serta stabilitas ekonomi dan politik Indonesia. Adapun lima besar kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari Singapura (US$3,4 miliar), R.R. Tiongkok (US$2,6 miliar), Hongkong (US$2,0 miliar), Jepang (US$1,0 miliar) dan Malaysia (US$0,8 miliar).

See also  Dukung Target Nol Emisi Karbon Pertamina, Ikuti Program PFsains 2022

Pada Triwulan II 2023, Sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi menjadi sektor dengan capaian tertinggi sebesar Rp43,0 triliun, disusul oleh Sektor Industri Logam Dasar, Barang logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp42,4 triliun; Pertambangan Rp37,9 triliun; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp30,4 triliun; dan Listrik, Gas, dan Air sebesar Rp25,6 triliun.

Bahlil menekankan bahwa kelima sektor ini adalah bagian dari komponen pembangunan industri hilirisasi yang tercermin dari capaian kelima sektor ini yang saling mendukung satu sama lain. Menurut Bahlil, sasaran kita adalah bagaimana  agar investasi yang muncul benar-benar menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan nilai tambah.

“Sekarang memang hilirisasi itu betul-betul masif, sekalipun beberapa lembaga internasional merekomendasikan pemerintah Indonesia untuk secara bertahap melakukan peninjauan kembali terhadap pelarangan ekspor dan jangan diperluas ke komoditas lain. Tetap kita konsisten dan kita akan mendorong untuk memberikan insentif lebih baik lagi agar investor bisa masuk,” imbuh Bahlil.

Pada periode Semester I 2023, Kementerian Investasi/BKPM juga merilis data Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang tercatat pada Sistem Online Single Submission (OSS) yaitu sebanyak 1.679.023 proyek dengan nilai komitmen investasi sebesar Rp138,8 triliun. Nilai investasi tercatat dari 1.453.318 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala mikro sebesar Rp74,3 triliun. Sedangkan, nilai investasi yang tercatat dari 225.705 proyek yang dimiliki pelaku usaha skala kecil sebesar Rp64,5 triliun.

“Perintah Bapak Presiden tidak boleh mengurus investasi yang besar-besar saja, tetapi juga yang kecil-kecil. Tidak boleh ada perlakuan yang berbeda dengan perusahaan besar. Kami menerjemahkan itu dalam data LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) bagi sektor UMK yang ditarik laporannya per semester,” pungkas Bahlil. (*)

Berita Terkait

Wamen Investasi ingin OSS Diperkuat, Fiktif Positif Jadi Senjata Baru Kepastian Layanan Perizinan
Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional
APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global
BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek
Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi
BRI Dukung Akses Hunian Terjangkau Melalui Penyaluran FLPP Konsisten
Setengah Abad Epson: Berani Berkreasi, Membangun Integritas
Adopsi Pola Kemitraan PTPN IV, Petani Sawit dari Tiga Provinsi Belajar ke Riau

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 21:08 WIB

Wamen Investasi ingin OSS Diperkuat, Fiktif Positif Jadi Senjata Baru Kepastian Layanan Perizinan

Thursday, 3 July 2025 - 15:23 WIB

Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional

Wednesday, 2 July 2025 - 18:51 WIB

APBN 2025: Sehat dan Kredibel di Tengah Ketidakpastian Global

Tuesday, 1 July 2025 - 18:43 WIB

BRI Fokus Langkah Transformasi di Seluruh Aspek

Thursday, 26 June 2025 - 09:29 WIB

Batam Bentuk Desk Investasi, Genjot Target Kementerian Investasi

Berita Terbaru

Mensos Saifullah Yusuf. Foto: Dok. Kemensos

News

Gus Ipul Tegaskan: Rekening Judi Tak Layak Terima Bansos

Tuesday, 8 Jul 2025 - 14:45 WIB

Megapolitan

Apel Siaga Banjir: Gubernur Pramono Tekankan Langkah Cepat

Tuesday, 8 Jul 2025 - 14:39 WIB