Dorong Industri Perikanan, KKP – Perinus Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Cold Storage di Berbagai Daerah

Wednesday, 27 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menerima audiensi PT Perikanan Nusantara (Perinus) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11). Audiensi ini dihadiri sederet Direksi Perinus yakni Direktur Utama M. Yana Aditya; Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Henda Tri Retnadi; serta Direktur Operasional dan Pemasaran Pendidikan J. Ronald Abraham Tanamal. Turut hadir Plt. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi (IAF) Kementerian BUMN Imam Paryanto.

Sementara itu, Menteri Edhy turut didampingi oleh Sekretaris Jenderal Nilanto Perbowo, Inspektur Jenderal Muhammad Yusuf, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Brahmantya Satyamurti Poerwadi, dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto.

Dalam kesempatan ini, Yana melaporkan perkembangan yang sudah dilakukan PT Perinus sejak berdiri para tahun 2005 silam melalui merger atas 40 perusahaan perikanan yang ada di Indonesia. Perinus sendiri memiliki berbagai fasilitas yang tersebar di seluruh Indonesia seperti docking, integrated cold storage (ICS), unit pengolahan ikan, kapal perikanan, pabrik es, dan fasilitas pendukung lainnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan kinerja ekspor yang telah dilakukan PT Perinus sepanjang tahun. Sepanjang periode Januari hingga minggu ke-3 November ini, PT Perinus setidaknya telah mengekspor sebanyak 227,055 kg ikan dengan nilai mencapai USD908.746. Srilanka, Jepang, dan Australia menjadi negara tujuan sejumlah komoditi andalan PT Perinus sepanjang periode ini. Beberapa di antaranya frozen skipjack, marlin, mackerel scad, octopus, dan yellowfin tuna.

Terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor, PT Perinus berencana kembali melakukan 200.000 kg ekspor komoditi perikanan pada minggu ke-4 November hingga Desember 2019 mendatang dari Surabaya, Makassar, dan Bacan. Ekspor senilai total USD342.866 ini akan dikirmkan ke Srilanka, Jepang, dan Filipina.

See also  Menteri LHK Hadiri Upacara Hari Kemerdekaan dan Temu Wicara Bersama Masyarakat Penyangga Kawasan TN Gunung Ciremai

“Untuk pertama kalinya, kami akan melakukan ekspor dari Pelabuhan Bacan bulan Desember mendatang Pak,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Yana juga menyampaikan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan kerja sama pengelolaan beberapa fasilitas yang dimiliki oleh pemerintah di sejumlah daerah, salah satunya food station di Cipinang, Jakarta. “Tiap bulannya, kami menyuplai 60 ton ikan ke Cipinang, Jakarta. Bahan baku ikan itu kami dapatkan dari nelayan,” ucapnya.

Ia menyebut, Perinus berencana meningkatkan pengiriman ikan-ikan tersebut ke daerah-daerah lainnya agar dapat berkembang. Kejawanan-Cirebon, Brondong-Lamongan, Pengambengan-Jembrana, Kendari, dan Ternate menjadi beberapa daerah yang diminati pihaknya untuk mengembangkan integrated cold storage/single cold storage (ICS/SCS) dengan total kapasitas sebesar 1.200 ton.

Peningkatan kerja sama pengelolaan ICS/SCS ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung tempat menyimpan bahan baku untuk industri olahan perikanan (value-added product) secara merata di berbagi wilayah. Selain itu, fasilitas-fasilitas tersebut juga dapat digunakan untuk mendorong pemenuhan konsumsi ikan masyarakat setempat.

Selanjutnya, Yana melaporkan bahwa sebagian kapal milik PT Perinus belum dapat beroperasi karena terkendala perizinan pembatasan ukuran maksimal beberapa kapal perikanan Perinus yang berukuran lebih dari 150 GT.

Menteri Edhy menerima baik kedatangan Direksi Perinus. Ia menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempelajari usulan terkait penambahan ukuran maksimal kapal penangkap ikan untuk beroperasi di wilayah ZEE dan laut lepas dari sejumlah pihak. Meskipun begitu, Menteri Edhy menekankan bahwa kebijakan yang diberlakukan oleh KKP harus bermanfaat untuk menampung hasil tangkapan nelayan serta memberikan keuntungan bagi negara melalui PNBP.

“Saya minta data Pak, izin-izin kapal milik BUMN. Tolong nanti disampaikan ke Pak Dirjen kapal-kapal yang di atas 150 GT. Ini coba dipelajari permasalahannya apa. Karena kalau nangkap di teritori saya tidak setuju, tapi kalau untuk nangkap di ZEE bisa dipertimbangkan. Kita harus cari solusi bagaimana caranya izin itu kita mudahkan tapi kontrol kita juga tidak hilang,” ujarnya.

See also  Pembubaran Koperasi Mandeg Karena Mafia

Menutup diskusi, Menteri Edhy menyampaikan bahwa sudah sepatutnya KKP dan Perinus bekerja sama sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan Indonesia.

Berita Terkait

Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London
Mendes PDT Panen Melon di Desa Sambilawang Dan Harap Jadi Produk Unggulan
Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT
Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024
Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam
Tingkatkan Bantuan Pengamanan dan Hukum, PTPN IV Teken MoU dengan Polda Sumut
BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri PANRB Paparkan Progres Penataan Organisasi KMP Hingga SAKP

Berita Terkait

Monday, 25 November 2024 - 16:36 WIB

Bahas isu penting, Sri Mulyani Adakan Pertemuan Bilateral di London

Monday, 25 November 2024 - 10:44 WIB

Mendes PDT Panen Melon di Desa Sambilawang Dan Harap Jadi Produk Unggulan

Sunday, 24 November 2024 - 22:28 WIB

Kementerian PU Siap Dukung Fasos-Fasum Huntap dan Huntara Warga Terdampak Bencana Letusan Gunung Lewotobi Laki – Laki di NTT

Sunday, 24 November 2024 - 17:07 WIB

Tak Berani Serang Prabowo, PDIP Jadikan Jokowi dan Polri Sasaran Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Sunday, 24 November 2024 - 11:15 WIB

Wujudkan Swasembada Pangan 2027, Zulhas Akan Optimalikan Sumber Daya Alam

Berita Terbaru

Berita Utama

HGN 2024, Teguhkan Komitmen “Guru Hebat Indonesia Kuat”

Monday, 25 Nov 2024 - 16:42 WIB

Ekonomi - Bisnis

KTT G20, Indonesia Perkuat Komitmen Energi Hijau dan Pajak Internasional

Monday, 25 Nov 2024 - 16:34 WIB