Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Gus Halim: Ideologi Pemersatu Bangsa Sepanjang Masa

Monday, 2 October 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Eselon 1 Kemendes PDTT yang di ikuti Seluruh Staf Kemendes PDTT melakukan Upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila Sekaligus Memperingati Hari Batik Nasional 2023 di Lingkungan Kantor Kemendes PDTT dan menyerahkan piagam penghargaan kepada Pegawai dan Unit Kerja dengan kinerja terbaik di lingkungan Kemendes PDTT.
Jakarta, Senin (2/10/2023).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Eselon 1 Kemendes PDTT yang di ikuti Seluruh Staf Kemendes PDTT melakukan Upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila Sekaligus Memperingati Hari Batik Nasional 2023 di Lingkungan Kantor Kemendes PDTT dan menyerahkan piagam penghargaan kepada Pegawai dan Unit Kerja dengan kinerja terbaik di lingkungan Kemendes PDTT. Jakarta, Senin (2/10/2023).

DAELPOS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak seluruh elemen warga untuk senantiasa membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, beragama, dan bernegara sepanjang masa.

Pasalnya, nyawa para Jenderal kala itu harus menjadi tameng menjaga ideologi bangsa Indonesia Pancasila yang berusaha diganti oleh para pengkhianat bangsa berideologi komunis.

“Saya mengajak kepada kita semua mewujudkan rasa syukur ini dengan terus berikhtiar, agar bangsa dan negara Indonesia ini tetap lestari, bangsa dan negara Indonesia bertahan sampai kapanpun, tidak akan tercerai berai, Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi bagian tanggung jawab untuk terus kita pertahankan,” kata pria yang akrab disapa Gus Halim saat menjadi Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Jakarta (2/10/2023).

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu, kata Gus Halim, untuk mengenang gugurnya pahlawan revolusi yang berjuang demi melindungi Pancasila, dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965.

Gus Halim melanjutkan, dalam kondisi sulit terkadang isu agama menjadi santapan empuk bagi kaum intoleran untuk mengambil keuntungan dari kehancuran negara.

Karenanya, lanjut Gus Halim, pancasila harus menjadi pedoman bangsa dalam situasi apapun. Termasuk kondisi yang kurang beruntung, seperti kemiskinan, pengangguran dan kesulitan hidup lainnya.

“Tidak ada satupun agama di dunia yang kita pelajari secara benar dan mendalam, kemudian mengajarkan intoleransi. Jadi hakikatnya orang beragama itu tidak ada intoleransi,” ungkap Doktor Honoris Causa UNY itu.

“Karena agama selalu mengajarkan hubungan vertikal dan hubungan horizontal,” imbuh Profesor Kehormatan Unesa ini.

Gus Halim menambahkan, paham-paham intoleran dapat terlihat dari fitnah yang dilakukan PKI dengan mengadu domba seluruh elemen bangsa agar tercerai-berai dari nilai-nilai Pancasila, demi mencapai kepentingan mereka yang akhirnya memakan korban.

See also  Akan Terbongkar!, PPATK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Jiwasraya

“Jikalau ada konsep-konsep intoleransi itu adalah sebuah rekayasa yang dibikinkan, tentu kita bisa buktikan, bahwa kita bangsa Indonesia tidak mengenal konsep intoleransi, karena kita punya Pancasila,” ungkapnya.

Sehubungan dengan Hari Batik Nasional, kata Gus Halim, ini menjadi momen untuk mendorong masyarakat mengenakan batik.

Tidak hanya sebagai identitas nasional, tetapi juga sebagai simbol apresiasi terhadap melejitnya industri batik Indonesia, sehingga menjadi kebanggaan persatuan bangsa dalam keberagaman.

“Kita juga bersyukur, batik diakui sebagai kekayaan intelektual Indonesia yang diakui dunia yang non-benda,” ungkap Mantan Ketua DPRD Jawa Timur.

“Mari kita terus bangga dengan batik, karena batik itu tidak mengenal usia. Tua muda, Laki-laki perempuan, itu kalau pakai batik ganteng,” pungkasnya.

Berita Terkait

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba
Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional
Tarif Jalan Tol Bogor Ring Road Akan Naik
Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards
Pram Bakal Tegur Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok
Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi
Teknologi IPHA Sukses Tingkatkan Produksi Padi, Menteri PU: Terimakasih Bantuan Burung Hantu dari Presiden
Wamen Viva Yoga Dorong Kawasan Transmigrasi Berkontribusi Dalam Program Swasembada Pangan Nasional

Berita Terkait

Monday, 21 April 2025 - 23:02 WIB

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba

Monday, 21 April 2025 - 18:16 WIB

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

Monday, 21 April 2025 - 13:37 WIB

Epson umumkan Pembukaan Pendaftaran untuk The 16th Epson International Pano Awards

Sunday, 20 April 2025 - 21:15 WIB

Pram Bakal Tegur Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok

Sunday, 20 April 2025 - 12:57 WIB

Lewat Kolaborasi Inklusif, PLN Pacu Inovasi Hidrogen untuk Lautan Bebas Emisi

Berita Terbaru

Berita Utama

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba

Monday, 21 Apr 2025 - 23:02 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani / foto ist

Politik

Hari Kartini, Puan: Perempuan RI Harus Berani Bersuara

Monday, 21 Apr 2025 - 20:20 WIB

Berita Utama

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

Monday, 21 Apr 2025 - 18:16 WIB