Sri Mulyani: Kehancuran Negara Bukan karena Perang Tapi karena Korupsi

Wednesday, 4 December 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menjelang peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) pada 9 Desember mendatang, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajarannya untuk menjaga integritas.

Di hadapan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Sri Mulyani mengaku jengkel karena masih ada pegawai pajak yang melakukan tindakan korupsi. Selain merugikan negara, perilaku tersebut juga merusak seluruh citra Ditjen Pajak.

Sri Mulyani lalu menceritakan dua kasus besar yang pernah terjadi di Ditjen Pajak, Pertama, terdapat petugas pemeriksa wajib pajak yang melakukan tindak korupsi. Kedua, kasus kepala kantor pajak yang malah berperan sebagai mafia pajak.

“Dan saat ini, korupsi sudah masuk menjadi suatu sistem. Dan mereka mengubah nilai-nilai yang salah dijadikan benar,” tukas Sri Mulyani di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Karena itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, bertekad membersihkan birokrasi dari perilaku koruptif. Kemenkeu siap menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memulai pemberantasan korupsi di lembaga-lembaga strategis.

“Dalam situasi seperti ini, kita harus keras. Kita harus melakukan reformasi birokasi, kita akan mulai dari institusi yang paling strategis. Seperti pajak, bea cukai, Badan Pemeriksa Keuangan dan Mahkamah Agung,” tandasnya.

Menurutnya, penyebab utama korupsi di negeri ini karena mereka selalu merasa tidak cukup. “Kalau enggak korupsi, enggak bisa hidup. Jadi harus mencari celah mendapat sumber lainnya. Anda melayani tapi mukanya ingin dikasih. Kalau enggak dibayar lebih, enggak mau melayani,” tegasnya.

Sri Mulyani mengatakan budaya seperti itu harus ditindak dan tidak boleh ada. Ia menekankan para birokrat harus memiliki integritas dalam melayani.

“Kita harus hilangkan yang begitu. Birokrat kita harus tegak melayani. Generasi milenial kita harus kita matangkan untuk menjadi calon-calon pemimpin yang bersih,” ujarnya.

Sri Mulyani menekankan bahwa korupsi merupakan musuh nyata yang dapat menghancurkan negara. Hancurnya suatu negara bukan berasal dari geopolitik atau perang, melainkan karena hancurnya integritas seorang pemimpin yang tidak mengemban amanah.

“Enggak perlu musuh dari luar tapi musuh dari didri sendiri bisa efektif dan manjur dalam meruntuhkan negara. Integritas tidak boleh berubah. Sesuatu yang Anda yakini, tidak boleh diperjualbelikan. Karena integritas indentik dengan hati Anda,” pesannya. (gelora.co)

See also  Cak Imin Minta Pemerintah Perhatikan Masyarakat di tengah Rencana PPKM Darurat 6 Minggu

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru