Tegaskan Kabinet Jokowi Solid, Haidar Alwi Bongkar Motif Politik Di Balik Isu Perpecahan Kabinet

Sunday, 4 February 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com -Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meyakini kinerja kabinet tidak akan terpengaruh oleh serangan-serangan politis yang belakangan ini dinarasikan tengah mengguncang istana.

Salah satunya adalah isu perpecahan di kabinet bahwa sejumlah menteri disebut-sebut ingin mengundurkan diri menyusul Menko Polhukam Mahfud MD. Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri lainnya yang berasal dari PDIP.

“Kabinet solid. Kalaupun ada turbulensi, itu biasa. Saya optimis Presiden Jokowi sebagai pilot di kabinet mampu meredamnya sehingga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja kabinet. Menteri-menteri bekerja seperti biasa. Respon Presiden Jokowi juga terlihat santai. Everything is okay,” kata R Haidar Alwi, Sabtu (3/2/2024).

Menurutnya, mundurnya Menteri dari kabinet adalah hal yang biasa layaknya keluar-masuk seorang pegawai dari sebuah perusahaan. Hal itu tidak dapat dijadikan gambaran adanya perpecahan di kabinet. Tak terkecuali karena perbedaan pilihan politik, karena dalam negara demokrasi perbedaan adalah sebuah keniscayaan.

“Mundur itu adalah hak setiap menteri dan saya kira dalam hal ini Presiden Jokowi sangat demokratis sekali. Beliau menghargai keputusan itu seperti menyikapi mundurnya Menko Polhukam Mahfud MD,” imbuh R Haidar Alwi.

Dari sekian banyak menteri yang diisukan mundur, faktanya sampai hari ini hanya Mahfud MD yang benar terbukti. Oleh karena itu, ia menduga isu perpecahan di kabinet sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan tujuan dapat memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

“Awal mula isu ini kan dari PDIP. Menteri-menteri yang diisukan mundur juga terafiliasi PDIP yang mendukung Ganjar-Mahfud. Kalau memang ada perpecahan di kabinet atau tekanan mendukung Prabowo-Gibran, tentu menteri-menteri dari Nasdem dan PKB yang mendukung Anies-Muhaimin juga akan bereaksi. Tapi nyatanya tidak. Makanya, arahnya jelas dan tujuannya gampang ditebak. Mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan harapan memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran,” papar R Haidar Alwi.

See also  Golkar Jabar Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Commuter Line Yogyakarta Kian Diminati: Tumbuh 17% di Awal 2025

Tuesday, 8 Jul 2025 - 18:53 WIB

foto istimewa

Berita Terbaru

Pacu Jalur Kuansing 2025: Pusaka Leluhur, Getarkan Dunia.

Tuesday, 8 Jul 2025 - 18:39 WIB