Politik Uang Merajalela, Korupsi Akan Meningkat Dan Mencapai Puncaknya

Monday, 9 December 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Legal Culture Institue (LeCI) melakukan riset tentang partisipasi korupsi pada pemilihan kepala derah (Pilkada) tahun 2018. Hasilnya, lemahnya sistem integritas nasional demokrasi yang belum terkonsolidasi membuat subur praktik korupsi di Indonesia.

Aktor-aktor yang bermain dalam korupsi politik masih sama, namun menebarkan dampak yang negatif kepada masyarakat sebagai pelaku utama demokrasi,” ungkap Direktur Eksekutif LeCI M. Rizqi Azmi menyikapi peringatan hari antikorupsi se-dunia yang jatuh pada hari ini, Selasa (9/12/2019).

Menurut Azmi, aktor-aktor yang paling berperan dalam pilkada sebagian besar dibackingi pelaku bisnis skala besar. Hal itu merujuk daftar orang yang ditangkap KPK melibatkan unsur kepala daerah kerap berkolusi dengan pengusaha.

Dengan persentasi di atas 30 persen adalah kandidat dan pelaku bisnis dimana hal ini akan sinkron dengan pelaku-pelaku yang ditangkap KPK yaitu gubernur, bupati, walikota dan pelaku bisnis” kata Azmi.

Bahkan, kata Azmi, negara yang mengalami transisi demokrasi politik dan ekonomi adalah negara yang paling korup. Hal itu disinyalir ketika kendali otoriter dihancurkan melalui liberalisasi ekonomi dan politik. Sementara check and balance belum terbentuk sempurna.

“Maka tingkat korupsi akan meningkat dan mencapai puncaknya,” tegas Azmi.

Dia menuturkan, baru-baru ini di saat pejabat BUMN kedapatan melanggar kewenanganya dan melakukan dugaan pelanggaran karena telah menyelundupkan barang ilegal berupa onderdail Harley Davidson dan speda lipat Brompton.

Belum lagi, lanjut dia, grasi yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap narapidana kasus korupsi mantan Gubernur Riau Annas Maamun.

“Dalam negara demokrasi baru seperti Indonesia walau sudah 21 tahun, peran donor politik sangat besar, baik individual maupun bisnis. Kemudian semua orang bebas berkomunikasi menentukan keinginan masing-masing dan ditambah daya rusak mengikutsertakan seluruh masyarakat dalam money politic,” pungkasnya. (Rmol)

See also  Kader PAN Resmi Dilantik Wakil Gubernur Kalimantan Selatan

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru