Tanggapan Misbakhun Soal Reshuffle Menteri Kabinet Presiden Jokowi

Friday, 23 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, pandemi Covid-19 telah sangat mengubah cara hidup masyarakat, bahkan sampai mengubah peradaban manusia.

Ia pun berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo telah memiliki rapor kerja Menterinya selama mengarungi pandemi untuk kemudian dilakukan pergantian kepada orang yang lebih siap bekerja dalam situasi yang tidak normal.

“Etika orang-orang yang dipilih dalam keadaan normal, terus dihadapkan pada situasi tidak normal, tantangannya berubah, permasalahannya berbeda, apakah kemudian manusia-manusia normal yang dipilih pada saat keadaan normal, itu bisa menyelesaikan situasi tidak normal,” ujarnya melalui keterangan pers, yang dikutip, Jumat (23/4/2021).

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, reshuffle Menteri merupakan satu bentuk keniscayaan dari sistem politik presidensial di mana Presiden mendapat wewenang penuh membentuk kabinet. Ia menilai reshuffle kali ini adalah bentuk penyelamatan visi misi Presiden dalam mencapai tujuan melayani rakyatnya.

“Presiden inikan ingin menjalankan visi-misi pemerintahannya untuk mencapai tujuan pemerintahannya tentu dengan para pembantunya. Makanya dalam konstitusi kita disebutkan, bahwa menteri itu adalah pembantunya Presiden, jadi di dalam semua sistem kekuasaan, Menteri adalah pembantu Presiden,” terangnya.

Misbakhun sendiri memandang bahwa Presiden telah memiliki tolok ukur ketika harus menentukan pergantian masa kerja para bawahannya. Menurutnya saat ini merupakan momentum yang tepat dimana kinerja bawahannya sudah memiliki hasil dan nilai yang kemudian dapat menjadii bahan evaluasi.

“Sekarang bagaimana dengan kinerja kabinet kita, tentunya ini kan harus kita ukur dari sisi capaian, pada saat tehun pertama ini kan kalau kita lihat antara saat dilantik dan sekarang kan kita satu setengah tahun, satu setengah tahun ini capaiannya apa, dengan sebagian setahun yaitu adalah fase pandemi dan itu adalah fase paling berat dalam perjalanan kita,” imbuhnya.

See also  Jokowi Tolak Wacana 3 periode, Wakil Ketua MPR: Kita Dukung Penuh Sikap Presiden

Misbakhun meyakini langkah yang diambil Presiden telah menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah guna mengarungi dan beradaptasi dengan pandemi.

“Presiden sebagai kepala untuk menaikkan, atau memperkuat kinerja. Bukan berarti yang kena reshuffle itu adalah orang yang jelek, tapi mungkin waktunya yang kurang tepat, sebab dipilih pada saat situasi normal,” kilahnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga dalam forum dengan wartawan tersebut. Menurutnya tidak ada kekeliruan dengan pemaknaan reshuffle.

Ia meminta masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap apa yang menjadi kebutuhan negara saat ini. Siapapun orangnya, tentu sudah melalui tahap uji yang profesional.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB