Oleh: Mardani Ali Sera
DAELPOS.com – Hari pendidikan kemarin mesti diresapi untuk menata kembali aspek riset guna menghadirkan berbagai inovasi. Riset merupakan sesuatu yang all out, diperlukan pemimpin yang memiliki kopetensi dan punya integritas serta kualitas. Sudah adakah di negeri kita?
Secara fundamental perlu memiliki pirinsip bersama, bangsa ini akan maju apabila pengetahuan menjadi modal utamanya. Harus jadi isu publik, mulai dari level RT hingga Presiden pikiran nya mesti tentang ‘pengetahuan’.
Satu hal yang mesti diingat, selama kultur riset ini tidak dimasukkan pada kurikulum dasar kita, maka BRIN berpotensi gagal. Inovasi artinya ide, maka pastikan dulu kurikulum pendidikan negara kita memang tumbuh untuk menghasilkan peneliti-peneliti yang mumpuni
Lalu jika berkaca pada Negara-negara tetangga, mereka lebih mendorong kontribusi swasta itu lebih besar. Indonesia lebih dari 11 tahun budget risetnya masih sangat kecil, sekitar 0,82% & itu tidak bergerak rasio terhadap PDB. Sementara di Cina sudah 2,2%, bahkan Amerika dan Jepang hampir 4%
Membuat sebuah riset harus lah tuntas. Terkadang keliru krn orientasi kita terhadap riset hanya untuk membuat sebuah kebijakan. Padahal riset itu bagaimana berkontribusi, pertama secara akademis, kemudian kontribusi untuk sektor bisnis, dalam arti inovasi. Baru yang ketiga kita berbicara tentang kebijakan
Dan sebuah negara yang maju bukan capitalnya yang banyak, tapi knowledgenya yang diperbanyak. Karena mereka meyakini pada saat knowledge ini terakumulasi dengan baik, maka investasi akan datang. Jadi bukan investasi dulu baru knowledge yang datang.
PR besar pemerintah barangkali mendesign riset itu sendiri. Artinya riset inovasi dan teknologi itu merupakan sesuatu yang jangka panjang. Tidak bisa disamakan seperti dagang. Lalu Indonesia mau dibawa seperti apa juga harus jelas, apa yang mau dikembangkan terlebih dahulu. Setiap tahun kita perlu memiliki target yang jelas
Kembali lagi, tidak ada sebuah negara yang besar, bisa maju ekonominya, bisa maju industrinya, bisa sejahtera masyarakatnya tanpa adanya riset. Jadi hal yang utama ketika riset merupakan bagian dari sebuah proses pembangunan, bukan dikesampingkan paling akhir. Tapi bagaimana sebuah kebijakan atau sebuah proses pembangunan didasarkan pada penelitian