DAELPOS.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta dukungan ke Muhammadiyah untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya virus covid-19, dan kebijakan pelarangan mudik lebaran tahun ini.
Ganjar meminta bukan hanya edukasi tentang larangan mudik, tapi juga tentang pelaksanaan ibadah salat berjamaah dan salah idul fitri. Berkaca dari melonjaknya kasus covid-19 di India, ia berharap kepada Muhammadiyah dan ormas keagamaan lain untuk bersinergi dalam mengedukasi masyarakat.
“Saya kira agama kita juga selalu menginggatkan, mencegah saja itu sudah tau itu wabah, kita harus menghindari wabah itu. Ojo ngeyel bro,” ucap Ganjar pada (5/5) dalam acara D’Kepo “Pembatasan Mudik Lebaran di Saat Pandemi” yang diadakan oleh PW Muhammadiyah Jawa Tengah.
Dukungan yang diberikan oleh Muhammadiyah atasa kebijakan pemerintah untuk menghentikan laju paparan virus covid-19 harus diapresiasi. Menurut ganjar, hal itu sebagai bekal yang baik untuk pemerintah dalam menyukseskan program-program penangan pandemi covid-19.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir menyebut memang berat untuk meninggalkan mudik. Akan tetapi, demi kebaikan bersama masyarakat harus rela berkorban. Sebagaimana dalam ajaran Islam, bahwa keimanan itu bisa ditunjukkan dengan berkorban untuk kebaikan bersama.
Merujuk hadis, Tafsir menyebut bahwa terdapat tiga hal sehingga orang itu dikatakan sempurna imannya. Pertama, kesadaran diri. Kedua, menebar kedamaian untuk seluruh alam. Dan yang ketiga, menginfakkan atau mengorbankan sebagian yang di miliki untuk kebersamaan.
“Inikan berkorban, berkorban kebahagiaan yang biasa dinikmati waktu idul fitri, sekarang tidak dinikmati. Jadi mengorbankan sebagian kenikmatan untuk kebaikan bersama,” tuturnya
Maka dengan demikian tidak ada salahnya mentaati kebijakan pemerintah tentang larangan mudik. Selain itu, dalam hal membantu pemerintah juga tertuang dalam kepribadian Muhammadiyah. Yaitu membantu pemerintah bersama dengan komponen bangsa yang lain untuk bersama-sama membangun negara.