DAELPOS.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bertekad turut memperkuat digitalisasi pertanian Indonesia ditengah keterbatasan produktifitas lahan pertanian. Melalui digitalisasi pertanian ini regenerasi petani dan pengembangan ekosistem digital pertanian dengan melibatkan generasi milenial akan semakin cepat. Penguatan digitalisasi pertanian ini dilaksanakan melalui Program Millennial Smartfarming.
Program tersebut bertujuan untuk menciptakan petani-petani muda yang memiliki kapabilitas dalam mengelola proses bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi. Dengan demikian digitalisasi pertanian dapat benar-benar dirasakan manfaatnya di sektor pertanian. Program Millennial Smartfarming BNI ini mengedepankan pemberdayaan petani muda melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (Internet of Things/IoT) dari hulu ke hilir serta meningkatkan inklusi keuangan desa.
Dalam kaitan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi BNI atas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terutama di sektor pertanian. Saat ini, Kemenko Perekonomian terus mendorong penyaluran KUR klaster pertanian agar turut mendorong korporatisasi petani, sehingga dapat membuka akses ekonomi yang lebih luas. Salah satu program untuk mendorong KUR klaster pertanian menjadi lebih masif adalah melalui Program Millennial Smartfarming BNI.
Selain sektor pertanian, BNI juga fokus dalam pendampingan serta upaya graduasi terhadap UMKM. Proses ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM, kemudian mendorong UMKM agar segera melakukan digitalisasi dalam proses bisnisnya. Tahap berikutnya adalah membantu membuka akses pasar online dan selanjutnya memberikan akses pasar ekspor melalui cabang-cabangnya di luar negeri.
Pada Jumat (24 September 2021), Menko Airlangga berkunjung ke Sidowayah Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk menyaksikan pelaksanaan Program Millennial Smartfarming BNI. Hadir juga pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, Deputi II Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik WIjayanto, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program BNI Bambang Setyatmojo, Pemimpin BNI Kantor Wilayah Yogyakarta, Mohammad Hisyam, perwakilan UMKM, serta petani yang dilaksanakan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, dilakukan pula penyerahan KUR secara simbolis kepada UMKM binaan BNI, serta penyerahan CSR berupa 1 unit mobil Ambulance kepada yayasan Al Hakim. Penyerahan CSR ini merupakan wujud kepedulian BNI terhadap lingkungan sosialnya.
Airlangga menjelaskan dalam sambutannya, “Pertanian era Society 5.0 bercirikan sinergi bersama untuk sektor pertanian yang melibatkan teknologi informasi dan jaringan internet yang menghubungkan semua unit operasinya dengan berbagai instrumen (sensor, satelit, drone) dan peralatan (robot dan mesin) yang memungkinkan itu semua bekerja secara sinergis, cepat, dan akurat berdasarkan data dan informasi relevan terkini. SDM yang kita miliki harus paham akan hal tersebut, sehingga peran dari generasi muda atau generasi milenial ini yang menjadi penggerak pertanian,” jelasnya.
Sementara itu, Sis Apik WIjayanto mengatakan, BNI mengajak para milenial yang siap dan memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi usahawan pertanian dengan berperan sebagai key player dari aktivitas bisnis pertanian dimulai dari pendataan dan akuisisi petani menggunakan aplikasi teknologi. “Penerapan teknologi digital selama budidaya, hingga penggunaan sistem informasi digital pada manajemen usaha pertanian, maupun pembukaan akses pasar”, ujarnya.
Hartoyo, salah satu petani milenial yang mengikuti program ini mengatakan, aplikasi yang dipelajari ternyata tidak begitu sulit digunakan. ”Kami jadi sadar selama ini budidaya yang kami lakukan masih konvensional dan kami akan coba manfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan hasil panen di lahan terbatas kami. Terobosan seperti ini memang yang kami butuhkan dan kami harapkan hasil yang terbaik untuk kelompok tani kami”, katanya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil dan Program BNI, Bambang Setyatmojo menambahkan “Program millennial smartfarming diharapkan dapat memberikan stimulasi positif kepada para pelaku usaha pertanian, tidak hanya terbatas pada aspek budidaya pertanian juga mampu mengintegrasikan secara modern potensi lain dalam perikanan/peternakan, sehingga diujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian diharapkan juga dapat meningkatkan penyaluran KUR BNI”, ungkapnya.
BNI kian aktif mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR di sektor pertanian. Dimana KUR BNI sektor pertanian Kabupaten Klaten per 31 Agustus 2021 sebesar Rp 577,6 milyar dan tersebar ke 104 petani. Adapun KUR sektor pertanian BNI secara keseluruhan menyentuh angka Rp 5,312 triliun dan dapat dirasakan oleh 124.129 petani.