Solar Subsidi Banyak di Rampok Pelaku Bisnis Ilegal, Negara Kecolongan

Friday, 11 March 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto Istimewa

foto Istimewa

DAELPOS.com – Sudah bukan rahasia umum lagi jika Negara Republik Indonesia mengalami kerugian besar dalam mengatur subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam hal ini Solar Subsidi. Hal itu dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan paska rapat koordinasi tim 9 investigasi di Jakarta, Jum’at (11/3/2022) pagi tadi.

Opan menilai lonjakan industri makro serta kebutuhan infrastruktur jalan kerap menggunakan solar bersubsidi. Disinilah tercium para pebisnis memainkan deal-dealan dengan para pelaku usaha ilegal solar bersubsidi.

Motif perampokan terselubung yang sering ditemui dilapangan, para mafia solar menyedot Solar bersubsidi dari SPBU atau POM bensin, mereka merakit kendaraan roda 4, bahkan roda 6 dan roda 8 nya dengan tabung besar yang memuat lebih dari 600 liter, bahkan sampai 8 ton.

“Investigasi tim 9 kami melaporkan kendaraan para pelaku perampok solar bersubsidi di modifikasi menggunakan tabung besar di dalam kendaraannya, mereka merakitnya, sehingga kalau dilihat kasat mata tak mencurigakan, akan tetapi dalam pengisian di POM Bensin jika kita amati normalnya kendaraan roda 4 mengisi lebih dari 5 menit. Begitu juga kendaraan yang roda 6 dan roda 8. “Jelas Opan.

Dia juga merinci, temuan para perampok solar subsidi atas laporan tim 9 investigasinya ramai di wilayah Jakarta Utara, Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, Karawang, Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Tangerang, Bandung, Cirebon, Subang, dan Banten.

“Jika hal itu dibiarkan terus menerus, maka Negara akan mengalami kerugian besar. “Ulasnya.

Opan juga menyebut perampokan berjama’ah yang dilakukan para mafia solar tidak terlepas dari kurangnya pengawasan Kementerian BUMN, Pertamina dan aparat kepolisian. “Pengawasannya kurang, atau memang ada oknum-oknum dari instansi, BUMN, pemilik SPBU, dan aparat yang bermain. Kalau memang itu terjadi, ini gelombang panas dan harus ditindak tegas guna menyelamatkan aset Negara. “Pungkasnya.[]

See also  Jam Pidsus Telah Melaksanakan Tahap I, 3 Tersangka Kasus PT. Garuda Indonesia

Berita Terkait

Haidar Alwi Minta Masyarakat Jangan Mengkritik Sepimmen Polri yang Sowan ke Jokowi
Dukung Keadilan Bagi Keluarga Korban Penembakan Oknum TNI AL di Aceh Utara, Haji Uma Libatkan LPSK
Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?
Kejagung Periksa 7 Saksi Terkait Perkara Minyak Mentah Pertamina
Kejagung Periksa 2 Saksi Perkara Komoditas Timah Korporasi
Penempatan Anggota Polri di Kementerian dan Lembaga Tidak Melanggar Peraturan Perundang-undangan
Banyak Persoalan Hukum di Sumut Belum Tuntas, Soal Serobot Tanah hingga Korupsi
Polemik Aturan Pembatasan Angkutan Barang, LaNyalla Minta Diskresi Diperluas

Berita Terkait

Monday, 21 April 2025 - 19:22 WIB

Haidar Alwi Minta Masyarakat Jangan Mengkritik Sepimmen Polri yang Sowan ke Jokowi

Sunday, 20 April 2025 - 12:53 WIB

Dukung Keadilan Bagi Keluarga Korban Penembakan Oknum TNI AL di Aceh Utara, Haji Uma Libatkan LPSK

Monday, 14 April 2025 - 18:25 WIB

Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?

Thursday, 10 April 2025 - 10:33 WIB

Kejagung Periksa 7 Saksi Terkait Perkara Minyak Mentah Pertamina

Thursday, 10 April 2025 - 10:17 WIB

Kejagung Periksa 2 Saksi Perkara Komoditas Timah Korporasi

Berita Terbaru

Berita Utama

KRL Buatan Dalam Negeri Tiba, Siap Uji Coba

Monday, 21 Apr 2025 - 23:02 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani / foto ist

Politik

Hari Kartini, Puan: Perempuan RI Harus Berani Bersuara

Monday, 21 Apr 2025 - 20:20 WIB

Berita Utama

Hutama Karya Bangun Negeri Bersama Srikandi Tangguh dan Profesional

Monday, 21 Apr 2025 - 18:16 WIB