Forum Anti Korupsi G20, Pertegas Komitmen Kerja Sama Pemberantasan Korupsi

Monday, 3 October 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Pertemuan putaran ketiga dalam forum internasional Anti-Corruption Working Group (ACWG) yang membahas sejumlah isu antikorupsi global secara resmi berakhir di hari keempat (30/9). Indonesia yang diwakili Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 20 (dua puluh) delegasi perwakilan negara G20 menyatakan kebulatan tekad bersama, untuk terus memperkuat kerja sama pemberantasan korupsi di masa mendatang.

Pertemuan di hari terakhir ini diawali dengan sesi paparan Indonesia mengenai perkembangan salah satu dokumen isu prioritas G20, yaitu dokumen Background Note on Mitigating Corruption Risk in Renewable Energy. Sementara dalam sesi selanjutnya, sejumlah engagement groups seperti Academic 20 (A20), Labour20 (L20), Business 20 (B20) dan Civil 20 (C20) mendiskusikan bagaimana cara G20 dan Engagement Groups bisa bekerja sama secara nyata untuk pemberantasan korupsi, selain saling bertukar informasi di pertemuan-pertemuan forum multilateral.

Dalam penutupan, Kartika Kartika Handaruningrum Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK selaku ACWG Chair menggarisbawahi perlunya kerja sama untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini. Karenanya, ia menyampaikan apresiasi yang mendalam atas keterlibatan organisasi internasional dan negara-negara yang diundang sebagai aktor kunci dalam memajukan upaya antikorupsi, yang tak hanya terbatas pada G20 saja.

“Kami sangat berharap pertemuan ini diadakan kembali dalam kepresidenan mendatang, dan menggunakan keahlian dan pengaruh kolektif kita untuk memastikan implementasi yang efektif dari komitmen masa lalu kita saat kita terus memajukan pekerjaan antikorupsi kita di masa depan,” kata Kartika.

Kartika juga mengingatkan kembali bahwa kini bentuk dan manifestasi korupsi terus berkembang, sehingga muncul kerentanan baru terutama dalam konteks krisis ekonomi, yang meningkatkan peluang dan dorongan bagi perilaku korupsi. Untuk itu diperlukan pesan yang kuat kepada dunia mengenai komitmen negara-negara G20 untuk mengatasi masalah korupsi di semua tingkatan.

See also  KPK Dorong Pencegahan Korupsi di Sektor Pendidikan

“Suara G20, bersama dengan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil, akan semakin kuat dalam menyatakan bahwa pemberantasan korupsi merupakan prioritas penting. Terlebih lagi pada saat krisis yang mendalam seperti yang dialami dunia sekarang,” tegas Kartika.

Dalam pidato penutupan selanjutnya, Lavinia Gracik-Anczewska, pejabat pada Attorney General Department Australia selaku ACWG Co-Chair, berterima kasih kepada Indonesia atas dukungan berkelanjutan dalam kapasitas sebagai ketua bersama Kelompok Kerja sepanjang tahun 2022. Ia berharap partisipasi negara-negara G20 dan masyarakat sipil dapat terus berlanjut mengingat pentingnya peran mereka dalam upaya pemberantasan korupsi.

“Transparansi dan akuntabilitas sangat penting untuk upaya antikorupsi, dan kita harus terus memastikan bahwa masyarakat sipil memainkan peran penting dalam kelompok kita. Masyarakat sipil memberikan kontribusi tak ternilai, dengan memastikan bahwa pemerintah akuntabel dan maksimal dalam menjalankan upaya-upaya antikorupsi,” papar Lavinia.

Sebelumnya, satu dari empat isu prioritas yang dibahas dalam forum ini telah mencapai kesepakatan, yaitu pada isu Peningkatan Peran Audit dalam Pemberantasan Korupsi. Untuk tiga isu prioritas lainnya, yaitu praktik yang baik dalam partisipasi publik, peran profesi hukum dalam Anti Korupsi, serta catatan latar belakang tentang mitigasi risiko korupsi di energi terbarukan akan didiskusikan kembali oleh peserta G20-ACWG dalam forum berikutnya.

Sebagai langkah pertanggungjawaban penyelenggaraan G20-ACWG 2022 putaran ketiga ini, draf perumusan ringkasan praktik baik atau laporan Akuntabilitas ke-2 akan diedarkan pada 10 Oktober 2022, dengan menyertakan sejumlah tanggapan dari para delegasi sebelum tanggal 17 Oktober 2022. Adapaun Presidensi Indonesia akan mengedarkan draf akhir Laporan Akuntabilitas tersebut pada 24 Oktober mendatang.

Berita Terkait

Komite IV DPD RI Dorong Keadilan Fiskal Daerah melalui Uji Sahih RUU PNBP di Bali
Haidar Alwi: Polisi Bantu Petani Jaga Ketahanan Pangan, Bukan Sekadar Penegak Hukum.
Dugaan Korupsi di Direktorat PKPLK/PMPK : Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas
Pesan Wamen PANRB untuk Mewujudkan Wajah Polri yang Humanis Melalui Reformasi Birokrasi
Teh Aanya dan Kejati Jabar: Sinergi Kuatkan Penegakan Hukum Berkeadilan
Gubernur Bobby Ajak Kelola Bersama 4 Pulau Milik Aceh, Azhari Cage: Hanya Orang Gila yang Mau
Tersangka Penipuan TASPEN Dibekuk, Data Peserta Aman Terlindungi
Prabowo Peringatkan Koruptor Akan Ditindak Tanpa Pandang Bulu

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 14:47 WIB

Komite IV DPD RI Dorong Keadilan Fiskal Daerah melalui Uji Sahih RUU PNBP di Bali

Wednesday, 2 July 2025 - 20:30 WIB

Haidar Alwi: Polisi Bantu Petani Jaga Ketahanan Pangan, Bukan Sekadar Penegak Hukum.

Friday, 27 June 2025 - 11:25 WIB

Dugaan Korupsi di Direktorat PKPLK/PMPK : Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas

Friday, 13 June 2025 - 21:03 WIB

Pesan Wamen PANRB untuk Mewujudkan Wajah Polri yang Humanis Melalui Reformasi Birokrasi

Thursday, 12 June 2025 - 17:26 WIB

Teh Aanya dan Kejati Jabar: Sinergi Kuatkan Penegakan Hukum Berkeadilan

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB