Gus Muhaimin Minta Kebijakan Impor Beras Dievaluasi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar / foto istimewa

 DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendesak Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Perum Bulog mengevaluasi kebijakan impor beras pada akhir tahun 2022.

Gus Muhaimin menyatakan, evaluasi tersebut penting dilakukan sebab impor beras berdampak pada anjloknya harga gabah petani, “Kebijakan impor beras harus dievaluasi karena berdampak pada anjloknya harga gabah petani dan sangat otomatis menurunkan kesejahteraan petani,” kata Gus Muhaimin, Rabu (30/11/2022).

“Impor beras juga semakin menjauhkan Indonesia untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan sebagaimana diamanatkan UU Pangan,” tegas Gus Muhaimin.

Gus Muhaimin juga mendorong Kementan agar tetap memaksimalkan penyerapan gabah petani dengan harga yang bisa menyejahterakan petani, serta meninjau ulang harga pembelian pemerintah (HPP) terhadap gabah dan beras karena sudah tidak relevan dengan biaya produksi yang tinggi.

“Selama ini banyak petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Bisa dibayangkan betapa merananya ketika hasil panen tidak bisa dijual dengan harga yang menyejahterakan karena adanya impor beras,” tuturnya.

Kementan, kata Wakil Ketua DPR RI, harus memastikan pendistribusian beras impor tersebut benar-benar hanya ke wilayah yang membutuhkan dan kekurangan pasokan beras sehingga sebelumnya perlu dilakukan pemetaan wilayah yang saat ini kekurangan pasokan beras.

Dengan begitu, target impor beras justru tepat sasaran dan dapat membantu petani dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat, bukan justru sebaliknya atau merugikan petani.

“Kementan, Kemendag, dan Perum Bulog harus memastikan tetap mengoptimalkan dan mengutamakan pasokan beras dari dalam negeri seiring dengan dilakukannya impor beras,” katanya.

Ke depan, Gus Muhaimin berharap pemerintah dapat meningkatkan produksi dan kapasitas beras dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat.

“Kementan berkoordinasi dengan Perum Bulog menyusun rencana dan strategi jangka panjang untuk dapat mengurangi ketergantungan pangan impor, khususnya beras,” ujarnya.

Follow kami di social media

admin

Read Previous

Voluntary Days Pertamina 2022, Kunjungi Desa Energi Berdikari di Kutawaru, Cilacap

Read Next

Ketua BPK Isma Yatun, Terpilih Jadi Ketua Panel Pemeriksa Eksternal PBB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *