Pemerintah Evakuasi WNI di Lebanon, Anggota DPD RI: Jangan Bosan Mengupayakan Perdamaian Dunia

Tuesday, 8 October 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A. mengapresiasi tindakan cepat Pemerintah RI melalui Kementerian luar Negeri (Kemenlu) untuk mengevakuasi Warga Negara Indonedia (WNI) di Lebanon setelah situasi keamanan di negara tersebut memburuk akibat perang dengan Israel.

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Israel tidak lagi disebut perang, melainkan genosida atau pembunuhan besar-besaran. Gus Hilmy menyebut bahwa hal ini merupakan krisis kemanusiaan. Dari berbagai sumber menyatakan bahwa seragan Israel terhadap Palestina tidak kurang dari 250.000 serangan.

“7 Oktober, tepat setahun yang lalu Israel melakukan berbagai serangan ke Palestina tanpa melihat sasarannya. Ini merupakan genosida. Lebih dari 40.000 orang tewas, lebih dari 90.000 orang terluka. Ini kondisi terburuk dan menjadi penanda krisis kemunusiaan bagi Israel. Mereka telah kehilangan rasa kemanusiaan. Kita layak mengutuk mereka dan menyerukan untuk menghentikan kekejaman ini,” tutur anggota Komite I DPD RI tersebut melalui keterangan tertulis pada Selasa (8/10/2024) petang.

Gus Hilmy berharap Pemerintah tidak bosan-bosan untuk terus menyuarakan perdamaian dunia. Ia mendorong agar Indonesia tetap melakukan perlawanan terhadap Israel dan sekutunya hingga mendapatkan sanksi dari PBB.

“Kita berharap pemerintah RI untuk tidak bosan dan tidak berhenti mengupayakan perdamaian, dan melakukan perlawanan terhadap agresi Israel dan konco-konco sekutunya. Kampanye agar mereka semua mendapat sanksi dari PBB harus terus digelorakan di tengah krisis ketidakadilan dunia ini. Ini sesuai dengan tujuan negara kita yang tercantum dalam Pembukaan UUD NRI 1945,” ujar Gus Hilmy.

Jika tak bisa diupayakan sendiri, Gus Hilmy mendorong Pemerintah RI agar dapat membentuk koalisi bersama negara-negara besar agar dapat melepaskan cengkeraman penjajahan Israel dan para sekutunya.

See also  Tamsil Linrung : Dukung Swasembada Pangan, DPD Apresiasi Inovasi Padi Trisakti

“Pemerintah Indonesia bahkan perlu memikirkan upaya membuat koalisi baru dengan negara-negara besar, seperti China dan Rusia, serta negara-negara kaya di Timur Tengah, agar terlepas dari penjajahan Israel dan para sekutunya, untuk merancang tata dunia baru yang lebih adil dan lebih baik,” kata Katib Syuriah Pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Menyaksikan serangan Israel yang membabi buta di wilayah Lebanon, Gus Hilmy menilai langkah Pemerintah RI sudah tepat dan terhitung cepat. Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi, utamanya kepada Kemenlu.

“Situasi di Lebanon saat ini sudah semakin memburuk. Pemerintah melalui Kemenlu sudah bertindak cepat. Kita melihat upaya yang luar biasa. Alhamdulillah saudara-saudara kita, anak-anak kita yang di Lebanon sudah berhasil dievakusi. Kami sampaikan apresiasi kepada Pemerintah atas tindakan cepatnya ini,” kata anggota Mui Pusat tersebut.

Jika masih ada WNI yang bertahan, kata Gus Hilmy, panggil akrabnya, ia meminta WNI untuk mengikuti arahan Pemerintah. Sebab menurutnya, menjaga keselamatan lebih utama daripada bekerja atau belajar.

“Kami harap, saudara-saudara kita yang masih ada di sana, untuk merenungkan ulang. Bekerja maupun belajar memang kewajiban, akan tetapi menjaga keselamatan adalah prioritas. Terlebih lagi akan membuat khawatir keluarga dan negara. Mohon hal ini dipertimbangkan kambali,” harap Gus Hilmy.

Menurut keterangan diaspora Indonesia di Yordania, Ayyun Anniqo, evakuasi tersebut dilakukan dalam lima tahap. Mulai sejak 10 Agustus 2024, WNI di Lebanon diterbangkan ke Indonesia melalui Yordania. Untuk tahap terakhir, diambil rute yang berbeda karena kondisinya sudah tidak kondusif.

“Ada satu gelombang yang langsung terbang dari Libanon karena daerah perbatasan sudah tidak kondusif,” terangnya melalui pesan singkat pada Senin (7/10/24).

See also  Keren, HUT TNI ke-74, Gerak Jalan Santai Kodim 0504 Jaksel Berhadiah Motor

Sementara itu, seorang mahasiswa asal Indonesia yang sempat sulit dihubungi, Ya’lu Wala Yu’la Alaih, menyampaikan bahwa evakuasi dibagi dalam beberapa gelombang dan jalur evakuasinya melalui darat menuju Beirut, Syuriah, Yordania, kemudian terbang menuju Indonesia. Ya’lu sendiri berada dalam gelombang satu bersama 21 orang, termasuk mahasiswa dan WNI. Sempat terkendala soal visa, namun dapat diselesaikan oleh pihak KBRI.

“Saya menyampaikan terima kasih banyak untuk Pemerintah RI, kususnya Kemenlu yang telah mempersiapkan proses evakuasi dengan baik, aman, dan lancar, dari persiapan keberangkatan hingga sesampainya kita ke tanah air,” ujar mahasiswa asal Yogyakarta tersebut melalui pesan singkat pada Selasa (8/10/24).

Berita Terkait

Kadishub Tegaskan Tak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai
Jasa Marga Lakukan Contraflow Tol Jagorawi Arah Jakarta
Transjakarta Buka Rute Baru Pulo Gadung-Kota Via Kemayoran
Teuku Faisal Resmi Lantik Pengurus Pokja PWI Polres Jakarta Barat Periode 2024-2029, Siap Perkuat Sinergi Media dan Polres
Buka Bedah Buku Prahara Bangsa, LaNyalla Ulas Imperialisme Moderen dan Harapan kepada Presiden Prabowo
DPRD Optimistis Hadapi Tantangan Menuju Kota Global
Pengukuhan dan Rapat Kerja PP Keluarga Alumni Universitas Pancasila (KAUP) Periode 2022-2026
Legislator DPRD DKI: Optimistis Perayaan Nataru di Jakarta Aman

Berita Terkait

Monday, 23 December 2024 - 19:02 WIB

Kadishub Tegaskan Tak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

Sunday, 22 December 2024 - 17:49 WIB

Jasa Marga Lakukan Contraflow Tol Jagorawi Arah Jakarta

Friday, 20 December 2024 - 19:06 WIB

Transjakarta Buka Rute Baru Pulo Gadung-Kota Via Kemayoran

Thursday, 19 December 2024 - 14:47 WIB

Teuku Faisal Resmi Lantik Pengurus Pokja PWI Polres Jakarta Barat Periode 2024-2029, Siap Perkuat Sinergi Media dan Polres

Tuesday, 17 December 2024 - 19:01 WIB

Buka Bedah Buku Prahara Bangsa, LaNyalla Ulas Imperialisme Moderen dan Harapan kepada Presiden Prabowo

Berita Terbaru

Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira. / foto ist

Berita Terbaru

Pemerintah Membuat Bingung Rakyat Soal Wacana Denda Damai bagi Koruptor

Monday, 30 Dec 2024 - 19:41 WIB