Telantarkan Pasien, RSUD Abdul Moeloek Harus Bertanggungjawab

Thursday, 13 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan segera melakukan investigasi secara tuntas dugaan terjadinya  penelantaran pasien BPJS Kesehatan yang mengakibatkan kematian Rezki Mediansori di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Moeloek, Lampung. Menurutnya, peristiwa penelantaran pasien yang diduga terjadi pada Senin (10/2/2020) itu sangat memprihatinkan seluruh pihak.

“Kejadian ini tidak boleh dianggap remeh, karena itu, sudah seharusnya dilakukan investigasi secara menyeluruh,” tegas Rahmad dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (12/2/2020). Menurutnya, pembiaran atau penanganan yang terlambat dari RS terhadap pasien BPJS yang akhirnya berujung pada kematian  merupakan bentuk perlakuan yang tidak manusiawi. Karena itu, manajemen RSUD Abdul Moeloek harus diberikan sanksi yang tegas bila hasil investigasi menemukan bukti.

“Kalau hasil investigasi ditemukan bukti adanya pembiaran, pasien tidak mendapatkan prosedur normal dan stadar rumah sakit, maka pihak manajemen RSUD harus diberikan sanksi yang tegas. Sanksi ini juga akan menimbukan efek jera bagi rumah sakit lainnya yang masih sering membedakan pelayanan terhadap pasien BPJS dan non BPJS,” tandas Rahmad.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, sejatinya pasien  BPJS dan non BPJS mempunyai hak yang sama,  tidak boleh ada diskriminasi  dalam penanganan medis. Artinya, RS harus memanusiakan setiap pasien, terlepas  siapapun dan apapun status pasien tersebut. Dikatakannya, sanksi tegas tersebut dapat berupa pemutusan kerja sama dengan BPJS.  Selain itu,  kata Rahmad, yang penting memberikan sanksi kepada manajemen rumah sakit.

“Ya benar manejemen rumah sakit sebagai pihak yang paling bertanggung jawab  juga harus diberi sanksi. Para dokter dan paramedis yang menangani kasus ini pun harus mendapat sanksi yang setimpal,” ujar sembari mengingatkan BPJS dan Kemenkes harus memperhatikan kasus kasus penelantaran, pembiaran serta penolakan pasien BPJS. Ditambahkan, kalau hal-hal seperti ini dibiarkan, maka kejadian yang sama akan berulang dalam bentuk bentuk lain.

See also  Polri: Ancaman Natal Dan Tahun Baru Bukan Terorisme, Tapi Bencana Alam

Diberitakan sebelumnya, pasien jaminan BPJS Muhammad Rezki Mediansori, meninggal dunia diduga setelah terlantar di selasar RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung. Orang tua pasien mengamuk melihat anaknya tidak mendapatkan pertolongan dari RS. Video keluarga pasien BPJS yang mengamuk tersebut beredar luas di media sosial. Pihak RS pun belum memberikan keterangan resmi. []

Berita Terkait

Jelang Libur Natal, Wamen BUMN dan Direksi Pertamina Tinjau Layanan SPBU dan Serambi MyPertamina
Apresiasi R. Haidar Alwi Terhadap Pimpinan KPK di Era Presiden Prabowo atas Penetapan Tersangka Hasto.
Grebek Pasar, Menkomdigi: Tingkatkan Digitalisasi UMKM
Program Inklusi Pertamina Majukan Komunitas Difabel Sobat Istimewa Ubud
Upacara Peringatan HUT KE-58 Polhut di Kawasan Gunung Bromo
Jika Nginap di Desa, Mendes Yandri Selalu Dialog dengan Warga
Menteri ESDM Pastikan Backbone Kelistrikan Jawa, Madura dan Bali Andal Hadapi Nataru
Layani Nasabah, BRI Buka Layanan Operasional Terbatas Periode Libur Nataru

Berita Terkait

Wednesday, 25 December 2024 - 17:17 WIB

Jelang Libur Natal, Wamen BUMN dan Direksi Pertamina Tinjau Layanan SPBU dan Serambi MyPertamina

Wednesday, 25 December 2024 - 14:35 WIB

Apresiasi R. Haidar Alwi Terhadap Pimpinan KPK di Era Presiden Prabowo atas Penetapan Tersangka Hasto.

Wednesday, 25 December 2024 - 14:26 WIB

Grebek Pasar, Menkomdigi: Tingkatkan Digitalisasi UMKM

Tuesday, 24 December 2024 - 18:39 WIB

Program Inklusi Pertamina Majukan Komunitas Difabel Sobat Istimewa Ubud

Tuesday, 24 December 2024 - 17:54 WIB

Upacara Peringatan HUT KE-58 Polhut di Kawasan Gunung Bromo

Berita Terbaru

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) didampingi Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi (kedua dari kiri) dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti (kiri) memaparkan kondisi kelistrikan pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kepada Wakil Menteri BUMN sekaligus Komisaris PLN, Aminuddin Ma'ruf (kedua dari kanan) saat peninjauan langsung di Kantor PLN Unit Pelaksana Transmisi Cilegon pada Selasa (24/12). Aminuddin Ma'ruf memastikan sistem kelistrikan nasional dalam kondisi aman dan andal untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.

Nasional

Wamen BUMN Apresiasi Kesiapan Listrik PLN Sambut Nataru

Wednesday, 25 Dec 2024 - 22:55 WIB