Festival Pahlawan Desa: Megawati Ingin Kader PDI Perjuangan Hadir di Tengah Rakyat Desa

Sunday, 11 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto / Ist

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto / Ist

DAELPOS.com – DPP PDI Perjuangan mendukung inisiatif Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) yang melaksanakan Festival Pahlawan Desa dengan memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa.

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, kegiatan ini membuktikan betapa pentingnya politik yang membangun kebudayaan bagi PDI Perjuangan.

“Kegiatan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa ini berakar dari politik kebudayaan kita, politik kebudayaan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum,” kata Hasto dalam peluncuran Festival Pahlawan Desa secara virtual di Jakarta, Sabtu (10/7/2021).

Hasto menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang meminta agar kegiatan Festival Pahlawan Desa tak hanya bicara tokoh penggerak desa dan kelurahan. Tapi lebih jauh lagi untuk menunjukkan potensi sejati desa-desa di Indonesia. Dari keindahan, makanan, tradisi, hingga local wisdom yang tumbuh di desa tersebut.

“Bu Mega berpesan agar saat kita bicara desa, maka desa harus jadi pusat pergerakan kepartaian kita, desa harus jadi pusat penghormatan dan pembumian Pancasila,” kata Hasto.

Hasto menuturkan jika Megawati selalu mengingatkan bahwa desa adalah ujung tombak pemerintahan, tempat hidup adat istiadat yang merupakan sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa.

Karena itu, Megawati berharap kegiatan ini jadi momentum untuk mengingatkan kader agar bergerak dari desa, sebagai basis teritorial dalam menghadirkan seluruh cita-cita dan gagasan Bung Karno.

“Menurut Ibu Mega, dari bergerak di desa, bisa dimulai misalnya sanitasi. Soal kebersihan desa, ketersediaan air bersih, kecukupan gizi di desa, dan nilai gotong royong jadi nilai penggerak di desa, saling membantu satu sama lain sehingga semua jadi lebih ringan karena gotong royong itu,” jelas Hasto.

“Karenanya, dalam menyelenggarakan lomba ini, pesan Bu Mega adalah bagaimana melihat keseluruhan aspek desa, dan lebih penting bagaimana kader-kader partai hadir di tengah desa itu,” tambahnya.

See also  PAN Bantah Isu Liar Mantan Menteri Asman Abnur Loncat ke Nasdem

Hasto menambahkan, Megawati dan dia baru saja mengeluarkan surat edaran kepada kader partai di seluruh Indonesia.

Surat edaran berisi, mengingatkan kader partai bahwa jebakan utama kader adalah peraasan mapan. Bahwa seakan menjadi pemenang pemilu sudah cukup, sehingga tak mau bekerja keras. Cenderung terjebak dalam kehidupan hedonis, dan masuk dalam alam pikir kapitalisme yang sebenarnya harus dilawan dengan gotong royong.

“Maka kader harus mendorong fighting spirit, cari tantangan baru demi menjalankan ajaran Bung Karno. Ini harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tertinggi. Sehingga kader bergerak, berinisiatif dengan kesadarannya, tanpa harus diperintah lebih dulu,” beber Hasto.

Hasto mengatakan, bahwa pesan dari Megawati itu memiliki makna jelas bahwa kader partai harus menjadi ujung tombak gerakan di desa.

“Karena itulah, dengan melihat desa, maka kita tahu bahwa desa sebagai pusat peradaban harus kita kembangkan, bahwa sejatinya letak karakter kader partai adalah turun ke bawah menggelorakan semangat turun dan bersama rakyat di desa,” tegas Hasto.

Isi Medsos dengan Kebudayaan Desa

Hadir dalam peluncuran Festival Pahlawan Desa jajaran Ketua DPP PDI Perjuangan. Seperti Puan Maharani, Tri Rismaharini, Yasonna Laoly, Ahmad Basarah, Rokhmin Dahuri, Sri Rahayu, dan Yanti Sukamdani. Terlihat pula Ketua Aria Bima, Sekretaris Rano Karno, Bendahara Vita Ervina, Abidin Fikri, dan Kirana Larasati.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang kebudayaan Tri Rismaharini mengatakan saat ini memang sedang pandemi Covid-19.

Namun Risma meyakini bahwa rakyat masih bisa terus menggali nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya dihidupi masyarakat. Khususnya masyarakat yang hidup di desa.

Sebagai mantan Walikota Surabaya, Risma mengatakan ia masih ingat bagaimana para ketua RW di kota itu yang dulu membangun sendiri ruang isolasi mandiri pada awal pandemi Covid-19.

See also  Media Arus Utama Bisa Tangkal Unggahan Negatif di Media Sosial

“Saya ingat, ada yang di balai RT, ada di rumah-rumah kosong, lalu kemudian mereka secara tanggung renteng menyisipkan satu sendok beras dikumpulkan untuk diberikan kepada saudara-saudara di kampung mereka yang saat itu terkena Covid,” kata Risma.

“Jadi sebetulnya budaya ini adalah budaya yang luar biasa. Maka dengan apa yang dilakukan lewat Festival Pahlawan Desa ini, akan bisa kita lihat banyak sekali yang sudah dilakukan oleh tokoh masyarakat ataupun anak-anak muda yang menginspirasi lingkungannya,” imbuh Risma.

Sementara Ketua BKNP PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan BKNP ingin mengangkat desa di ruang publik, khususnya di media sosial. Sebab saat ini BKNP melihat dominasi ruang individualisme, apatisme, dan hedonisme yang sudah masuk ke desa.

“Dengan ini, kita ingin mengajak kembali bagaimana nilai-nilai keragaman berbudaya, bahwa Pancasila dalam praktik sebenarnya terus hidup di masyarakat, khususnya di pedesaan,” kata Aria Bima.

Sedangkan Abidin Fikri sebagai Ketua Panitia Bulan Bung Karno 2021 menjelaskan Festival Pahlawan Desa merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno yang dimulai sejak 1 Juni lalu. Semula lomba berakhir pada akhir bulan lalu, namun kemudian diperpanjang hingga 31 Juli.

Abidin mengajak masyarakat untuk ikut serta mengirimkan karyanya kepada Panitia Bulan Bung Karno. Sehingga bisa terlibat dalam memperebutkan hadiah total Rp 325 juta serta Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa.

“Kami ingin agar media sosial tak hanya diisi dengan hoax dan informasi palsu. Kita ingin mengisi media sosial kita dengan kehidupan penuh kebudayaan di desa,” jelas Abidin.

Sekretaris BKNP PDI Perjuangan Rano Karno menambahkan bahwa ada berbagai tujuan lomba itu. Salah satunya adalah bentuk penghargaan terhadap para pahlawan desa yang telah berperan besar membawa kemajuan di wilayahnya.

Berita Terkait

Aktifkan Kembali Partai Patriot
Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat
Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan
Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.
Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Palembang
Operasi Intelijen Asing di Balik Kerusuhan Demo DPR
Bersama AHY, Wamen Viva Yoga Lepas Tim Ekspedisi Patriot ke 154 Kawasan Transmigrasi
Pimpinan MPR Unsur DPD Laporkan Hasil Kinerja Tahunan ke Sidang Paripurna

Berita Terkait

Monday, 27 October 2025 - 16:43 WIB

Aktifkan Kembali Partai Patriot

Monday, 29 September 2025 - 17:23 WIB

Tutup Munas PKS, Prabowo: Politik Adalah Upaya Memperbaiki Kehidupan Rakyat

Saturday, 13 September 2025 - 16:34 WIB

Direktur HAI: Istana Jangan Diam Isu Pergantian Kapolri Harus Segera Diluruskan

Wednesday, 3 September 2025 - 09:30 WIB

Haidar Alwi: Muhammadiyah Jangan Terjebak Sesat Pikir dalam Tuntutan Copot Kapolri.

Monday, 1 September 2025 - 20:59 WIB

Yulian Gunhar Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kota Palembang

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Pertamina NRE Capai Target Kinerja Triwulan III

Friday, 31 Oct 2025 - 08:13 WIB

Nasional

12 Startup Jebolan Pertamuda Langsung Teken MoU Dengan Investor

Friday, 31 Oct 2025 - 08:11 WIB

News

Inovasi Anak Bangsa Bersemi di Pertamuda 2025

Friday, 31 Oct 2025 - 08:08 WIB