Dies Natalis ISI Bali, Menteri Basuki Tekankan Unsur Seni sebagai Faktor Penting Pembangunan Infrastruktur

Wednesday, 28 July 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Infrastruktur merupakan bagian dari peradaban yang terus berkembang dan berevolusi untuk mengatasi berbagai persoalan pada berbagai skala, sekaligus menjawab tantangan masa depan yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Pembangunan infrastruktur terus berlanjut pada periode kedua Pemerintahan Presiden Joko Widodo, mengingat infrastruktur menjadi fokus pembangunan nasional untuk meningkatkan daya saing bangsa dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur tidak hanya memperhatikan kelayakan secara teknis (technically feasible) dan ekonomis (economically viable), melainkan juga dapat diterima secara social-budaya (socio-culturally acceptable). Pertimbangan sosial-budaya, termasuk seni sangat penting diperhatikan dalam tahap pembangunan infrastruktur mulai dari survei, investigasi, perencanaan dan desain, pengadaan tanah, pelelangan, konstruksi hingga operasi dan pemeliharaan asset.

“Dengan kata lain, pembangunan infrastrukturdan bangunan tidak hanya harus memenuhi aspek teknis konstruksi dan aspek fungsional, namun juga memperhatikan aspek estetika yang bersumber dari unsur seni dan kearifan budaya lokal,” kata Menteri Basuki dalam orasi ilmiah yang disampaikan pada acara Dies Natales ke-18 Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali, Rabu (28/7/2021).

Menurut Menteri Basuki, sentuhan seni dalam infrastruktur dan bangunan gedung akan memberi nilai tambah, membangun ikatan sosial dengan penggunanya, serta memperkuat rasa memiliki dan kebanggaan terhadap infrastruktur tersebut. Dalam hal ini, Bali merupakan salah satu contoh yang baik, bagaimana unsur seni secara turun-temurun mempengaruhi beragam unsur kehidupan secara kental, termasuk infrastruktur.

“Kita tahu kalau orang awam menyampaikan di Bali tidak ada kayu atau batu yang dibiarkan tergeletak tanpa sentuhan seni para seniman Bali. Salah satu contoh kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang dulu sisa-sisa tambang batu kapur sekarang menjadi destinasi pariwisara yang mendunia berkat sentuhan seniman Bali,” ujar Menteri Basuki.

See also  Uang Beredar Tetap Tumbuh pada Desember 2024

Lebih lanjut, Menteri Basuki mengatakan dalam pembangunan infrastruktur setidaknya terdapat 4 atribut atau nilai seni yang dapat diidentifikasi dan elaborasi lebih jauh.

Pertama membangun daya cipta/imajinasi masyarakat yang bersumber dari ilmu pengetahuan, riset dan teknologi, agama maupun keyakinan.

Kedua, nilai seni memiliki orisinalitas yang merupakan upaya menemukan ide-ide genial untuk diwujudkan menjadi karya yang diakui publik.

“Saya menyamakan seniman dengan olahragawan. Olahragawan selalu menjunjung sportivitas, seniman akan selalu menghasilkan orisinalitas dan pasti akan menjauhi plagiarism,” tutur Menteri Basuki.

Ketiga, nilai seni dalam pembangunan infrastuktur adalah untuk membangun identitas, baik kota, kawasan, maupun bangunan gedung. Identitas dapat menjadi penciri yang unik, yang membedakan era pembangunan infrastruktur.

Keempat, inovasi dalam pembangunan infrastruktur. Secara sederhana, inovasi dapat diartikan sebagai pemanfaatan seni untuk menciptakan atau memperbaiki kualitas infrastruktur sehingga memberikan makna baru yang lebih signifikan terhadap fungsi sosial-ekonomi dan budaya.

Sebagai penutup, Menteri Basuki menyampaikan dengan seni, maka infrastruktur publik sebagai unsur pembentuk ruang-ruang kota dan kawasan tidak lagi kering, monoton dan menjemukan seperti kota yang penuh ruko. Sebaliknya, kota akan kaya dengan sentuhan estetik dan ikonik yang membuatnya berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.

“Nilai seni pada infrastruktur publik juga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap infrastruktur. Selain itu, juga akan mampu menggugah rasa memiliki masyarakat untuk merawat dan menjaga infrastruktur publik sehingga dapat meningkatkan kebermanfaatan dan keberlanjutan infrastruktur publik tersebut,” pungkas Menteri Basuki.

Hadir dalam acara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan Rektor ISI Denpansar Wayan “Kun” Adnyana. (*)

Berita Terkait

Kementerian PU Bangun Jembatan Darurat Malalak di Agam
Kementerian PU Terjunkan 402 Relawan CPNS dan PNS ke Aceh, Sumut, dan Sumbar
Dari Gunung Nago ke Sibolga, Hutama Karya Dorong Pemulihan Akses dan Kebutuhan Dasar
Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur di Sulsel Jelang Nataru 2025/2026
Kurangi Potensi Genangan Air, Kementerian PU Perkuat Sistem Drainase Underpass Joglo
Pertamina Salurkan Bantuan Air Bersih di Aceh dan Sumatra
Tinjau Banjir Langkat, Presiden Prabowo Didampingi Menteri Dody
Diskusi Lintas Sektor Persiapan Nataru, Hutama Karya Siap Optimalkan Sumber Daya

Berita Terkait

Sunday, 21 December 2025 - 09:54 WIB

Kementerian PU Bangun Jembatan Darurat Malalak di Agam

Friday, 19 December 2025 - 07:18 WIB

Kementerian PU Terjunkan 402 Relawan CPNS dan PNS ke Aceh, Sumut, dan Sumbar

Thursday, 18 December 2025 - 22:52 WIB

Dari Gunung Nago ke Sibolga, Hutama Karya Dorong Pemulihan Akses dan Kebutuhan Dasar

Thursday, 18 December 2025 - 21:08 WIB

Kementerian PU Pastikan Kesiapan Infrastruktur di Sulsel Jelang Nataru 2025/2026

Monday, 15 December 2025 - 06:54 WIB

Kurangi Potensi Genangan Air, Kementerian PU Perkuat Sistem Drainase Underpass Joglo

Berita Terbaru

Berita Utama

Tambah Dua Titik Baru, HK Realtindo Kini Kelola 19 Rest Area di JTTS

Sunday, 21 Dec 2025 - 10:00 WIB